Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menkeu Chatib Antisipasi Lonjakan Defisit Anggaran

image-gnews
M Chatib Basri. ANTARA/Widodo S. Jusuf
M Chatib Basri. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menegaskan penyesuaian atas anggaran perlu dilakukan untuk mengantisipasi defisit anggaran jebol di atas 3 persen. Sebab, pertumbuhan ekonomi berjalan lebih rendah dari yang diperkirakan. 

"Pertumbuhan ekonomi melemah akibatnya target pajak juga mengalami perubahan, implikasinya defisit membesar," kata Chatib dalam Rapat Pembahasan Anggaran di Badan Anggaran, Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 22 Mei 2013.

Chatib membacakan, skenario terburuk (worst case scenario) dari penerimaan pendapatan negara pada 2013. Pendapatan negara turun dari target APBN Rp 1.529,7 triliun menjadi Rp 1.502,9 triliun. Pendapatan perpajakan turun dari target APBN Rp 1.193,3 triliun menjadi Rp 1.153, 5 triliun. Adapun penerimaan negara bukan pajak naik dari Rp 332,2 triliun menjadi Rp 344,9 triliun. 

Di sisi lain, pengeluaran negara diproyeksi membengkak. Belanja negara naik dari target APBN Rp 1.683 triliun menjadi Rp 1.856,5 triliun. Peningkatan terjadi pada belanja pemerintah pusat yang diproyeksi naik dari Rp 1.154,4 menjadi Rp 1.325,5 triliun. Hal ini dengan memperhitungkan, konsumsi BBM naik dari 46 juta kiloliter menjadi 53 juta kiloliter. Akibatnya subsidi BBM, LPG dan BBN sebesar Rp 103,9 triliun dari Rp 193,8 triliun menjadi Rp 297,9 triliun. "Volume konsumsi BBM meningkat, harga minyak juga di atas asumsi, akibatnya total pengeluaran mengalami kenaikan. Subsidi BBM naik tetap naik," katanya.

Jika ini yang terjadi, defisit anggaran diprediksi bisa melompat jauh dari target APBN 2013, yakni 1,65 persen dari PDB atau Rp 153,3 triliun menjadi 3,83 persen dari PDB atau 363,6 triliun. Pembengkakan defisit ini jika tak diantisipasi dipastikan akan mendorong peningkatan pembiayaan dari utang. 

Untuk mengantisipasi defisit sebesar itu, pemerintah mengajukan Rancangan APBN Perubahan. Pemerintah di antaranya mengajukan skema penghematan belanja kementerian dan lembaga dan pengehematan subsidi BBM. "Belanja Kementerian dan lembaga turun Rp 7,2 triliun atau 1,2 persen dari Rp 594,6 triliun menjadi Rp 587,4 triliun," kata Chatib. Pemerintah juga menargetkan belanja Pemerintah tak naik terlalu drastis yakni ke level Rp 1.193,3 triliun. Dengan cara ini, belanja negara diperkirakan naik menjadi Rp 1.722 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, dari kebijakan penghematan anggaran subsidi BBM, Pemerintah menargetkan kenaikan dapat direm menjadi hanya naik Rp 16,1 triliun.

Adapun dari segi penerimaan, pemerintah merevisi target pendapatan negara menjadi Rp 1.483,8 triliun. Target ini di bawah worst case scenario. Meski begitu, Pemerintah meyakini dengan perubahan-perubahan dalam APBN 2013, defisit bisa dijaga di kisaran 2,5 persen dari PDB. "Defisit anggaran naik dari 1,65 persen menjadi 2,48 persen terhadap PDB," ujarnya.

MARTHA THERTINA

Topik Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat |
Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah

Berita Terpopuler:
KPK Telisik 45 Perempuan Penerima Duit Fathanah

Begini Cara Blokir Nomor Mama Minta Pulsa 

Luthfi Panggil Darin Mumtazah `Mamah`

Tiga Pelajar SMP Gagalkan Pemerkosaan oleh Tukang Ojek

Dituding Ngemplang Pajak, Fuad Rahmany: Eko Bohong 

Kala Jokowi Ajak Makan Siang Warga Waduk Pluit 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

23 jam lalu

Sri Mulyani memaparkan masalah impor bukan hanya tanggung jawab satu institusi saja. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.


Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

1 hari lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.


Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

2 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat


Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

4 hari lalu

M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus
Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.


Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.


Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

5 hari lalu

Menteri Keuangan M. Chatib Basri, resmikan penerbitan uang NKRI di Gedung BI, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina


Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara buka bersama di Aula AA Maramis  Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.


Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

8 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.


Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

10 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.


Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

10 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membahas kerjasama program Gas-Kipas Stunting bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Kantor Apindo, Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru