TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo, mengumumkan kerugian enam bandara yang dikelolaannya sepanjang 2012. Kerugian yang diderita berkisar Rp 3 - 49 miliar. Kerugian diakibatkan jumlah penumpang yang tidak memenuhi target.
"Rata-rata yang penumpangnya di bawah tiga juta penumpang (bandaranya merugi)," katanya dalam rapat dengar pendapat bersma Komisi Keuangan DPR Senin 4 Maret 2013. Kendati demikian secara keseluruhan Angkasa Pura I tetap membukukan keuntungan karena tujuh bandara lainnya mencatatkan keuntungan yang lebih besar.
Laba kotor yang dibukukan Angkasa Pura I mencapai Rp 878, 851 miliar pada 2012. "Jumlah ini naik ketimbang laba kotor 2011 sebesar Rp 656,353 miliar," katanya.
Berikut laporan pendapatan kelolaan Bandara AP I tahun kerja 2012:
Untung (unaudit)
1. Bandara Ngurah Rai, Denpasar Bali : Rp 796,965 Miliar
2. Bandara Juanda, Surabaya Jawa Timur : Rp 313,927 miliar
3. Bandara Sepinggan, Balikpapan Kalimantan Timur : RP 104,049 miliar
4. Adi sucipto, Jogjakarta : Rp 64,472 miliar
5. Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin Kalimantan Selatan : Rp 30,494 miliar
6. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar Sulawesi Selatan: Rp 39,357 miliar
7. Bandara Ahmad Yani, Semarang Jawa Tengah: Rp 7,036 miliar
Rugi (unaudit)
1. Bandara Selaparang Mataram NTB: Rp 49,258 miliar
2. Bandara El tari, Kupang NTT : Rp 7,137 miliar
3. Bandara Frans Kaisiepo, Biak Papua : Rp 23,805
4. Bandara Adisumarmo, Surakarta Jawa tengah : Rp 22,476 miliar
5. Bandara Pattimura, Ambon Maluku : Rp 22,874 miliar
6. Bandara Sam Ratulagi, Manado Sulawesi Utara : Rp 3,852 milar
ANANDA PUTRI