TEMPO.CO, Jakarta - PT Pupuk Sriwidjadja (Pusri) Palembang menargetkan dapat menghasilkan sekitar 3,4 juta ton pupuk pada 2013 ini. Rencana tersebut tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disahkan beberapa hari yang lalu di Jakarta. Selain untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, pupuk urea dan amonia dari Pusri akan dipasarkan ke sejumlah negara di Asia.
M. Zain Ismed, Sekretaris Perusahaan ini menjelaskan target produksi Pusri akan semakin berlipat ganda jika pabrik baru Pusri II B sudah beroperasi optimal pada 2015 mendatang. Saat ini proyek senilai lebih dari Rp 1 triliun itu sudah masuk tahap pengerjaan fisik.
"Sebagian besar produksi masih untuk kebutuhan dalam negeri karena kita masih punya tugas untuk menghasilkan pupuk bersubsidi," kata Ismed, Kamis, 10 Januari 2013.
Ismed menjelaskan tahun ini Pusri akan memproduksi 2,4 juta ton pupuk urea dan 1,3 juta ton pupuk amonia. Ini lebih besar dari produksi 2012 lalu sebesar 2,1 juta ton urea dan 1,2 ton amonia. "Untuk public service obligation, sekitar 660 ribu ton dialokasikan untuk kebun dan industri," katanya.
Rencananya, sisa produksi urea dari Pusri akan diekspor ke sejumlah negara di Asia, seperti Thailand dan Filipina. Target ekspor Pusri sekitar 140.000 ton. Padahal pada 2012, perusahaan ini hanya mengekspor 45.000 ton pupuk.
Pembangunan pabrik Pusri II B sendiri rencananya akan dimulai pada 7 Februari 2013 mendatang. Pabrik baru ini memiliki kemampuan produksi di atas pabrik lama. "Kami akan gunakan teknologi baru yang bisa menghemat gas," kata Ismed.
PARLIZA HENDRAWAN