TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan kesepakatan kerja sama di bidang investasi dan jasa antara ASEAN dan India belum akan berlaku tahun ini. “Kemungkinan baru siap tahun depan, 2014,” ujarnya dalam kunjungan ke kantor Tempo, Senin 7 Januari 2012.
Gita menjelaskan, meskipun sudah disepakati, masih ada beberapa detail yang harus diatur dalam kesepakatan tersebut. Indonesia, misalnya, kata Gita, dalam klausul perjanjian akan memasukkan batasan tingkat jabatan bagi tenaga kerja asal India yang akan mencari penghasilan di sini. Semisal hanya untuk tingkat manajerial atau direksi saja. “Kalau tidak begitu, bisa habis kita bersaing dengan mereka,” katanya.
Klausul itu sendiri, kata Gita, akan ditandatangani oleh para pemimpin negara ASEAN dan India. Tahun ini, menurut dia, akan ada dua forum yang mempertemukan mereka, yakni ASEAN Summit pada bulan April dan KTT APEC pada Oktober. “Jadi, tahun depan lah efektifnya,” ujarnya.
Sebelumnya, pertemuan ASEAN-India Commomerative Summit di New Delhi, India, pada 19–20 Desember lalu menghasilkan beberapa kesepakatan di bidang perdagangan antara Indonesia dan India. Menurut Gita, kerja sama tersebut mencakup sembilan sektor perdagangan, jasa, dan investasi.
India sepakat untuk membuka kerja sama dalam sektor bisnis komputer, penelitian, kesehatan, pariwisata, transportasi, telekomunikasi, keuangan (lembaga bank dan non-bank), serta konstruksi.
Sedangkan Indonesia menawarkan kerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan, pendidikan, kelautan dan transportasi, telekomunikasi, konstruksi, keuangan (non-bank), transportasi udara, energi, dan pariwisata.
PINGIT ARIA