TEMPO.CO, Jakarta - PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) di 2013 menargetkan perolehan premi Rp 1,30 triliun. Target itu hanya mengalami kenaikan sedikit dari target 2012, Rp 1,25 triliun. Sebab ASEI memperkirakan belum mampu mencapai target perolehan premi asuransi ekspor dan asuransi umum pada 2012. “Tercapai sekitar Rp 850 miliar,” kata Direktur Utama Asuransi Ekspor, Zaafril Razief Amir, kepada Tempo, di Jakarta 19 Desember 2012.
Di tahun depan, Asuransi Ekspor optimistis mencapai target yang telah ditetapkan tersebut. Sebab ditopang bertumbuhnya perdagangan di luar wilayah Jawa. “Saya melihat di luar Jawa itu meningkat,” ungkap Zaafril.
Wilayah di luar Jawa di antaranya Makasar, Papua, dan Kalimantan. Diyakini Zaafril, pertumbuhan perdagangan dan industri di wilayah tersebut akan mengkatrol premi perolehan Asuransi Ekspor pada tahun mendatang. Sedangkan sektor yang berkembang di Makasar, Papua, dan Kalimantan, secara spesifik belum tergambarkan. “Sektornya gak jelas, bisa trading bisa industri,” ujarnya.
Indikator tercapainya target 2013, tambahnya, karena kenaikan pertumbuhan kredit di perbankan hingga 25 persen. “Tahun depan semakin banyak bank yang kerja sama. Apalagi kalau harus didorong naik 25 persen,” kata Zaafril.
SOETANA MONANG HASIBUAN