TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara, Said Didu, mengatakan, ada jabatan yang paling banyak diincar di perusahaan BUMN, yakni posisi direktur utama dan direktur keuangan.
"Ini yang paling diharapkan, bagaimana bisa menempatkan orang menjadi direktur utama di BUMN," kata Said dalam diskusi bertema "BUMN, Kisah Usang Sapi Perah", di Jakarta, Sabtu, 10 November 2012.
Kenapa? Said menjelaskan, karena pengeluaran Rp 1 di BUMN harus melalui persetujuan direktur utama dan direktur keuangan. "Nah, kalau sudah menempatkan orang di situ, tinggal menunggu panen," ucap Said.
Menurut dia, ini adalah persoalan yang paling kritis. Ketika menjabat Sekretaris Menteri BUMN, Said bercerita pernah menerima 1.000 curriculum vitae untuk jabatan direksi BUMN.
Sebanyak 65 persen berasal dari politikus, sekitar 10-15 persen dari para tokoh yang namanya disebut di media massa, dan hanya 5 persen yang berasal dari kalangan profesional. "Dari situ saya lihat bahaya BUMN," ujarnya.
Namun kondisi ini berubah setelah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN. "Aturan ini melarang politikus masuk BUMN dan orang BUMN tidak boleh menjadi politikus," ujarnya.
Politikus yang dimaksud Said termasuk tim sukses bupati, gubernur, hingga presiden. "Jangankan itu, menempel gambar partai polisi di pohon sawit perusahaan BUMN juga tidak boleh, supaya netral," ujarnya.
Said menambahkan, peredaran uang di BUMN amat besar. Ada puluhan triliun rupiah uang yang harus ditempatkan atau dipindahkan ke bank setiap hari kerja. Misalnya, di Pertamina, uang beredar per hari mencapai Rp 2 triliun, sementara di PLN Rp 1-1,5 triliun.
Belum lagi di perusahaan asuransi, di mana fee yang diperoleh bisa mencapai 30 persen dari premi. "Jangan sampai kita terninabobokan isu intervensi DPR sehingga menghilangkan perhatian terhadap kemungkinan intervensi-intervensi lain," ujarnya.
MARTHA THERTINA
Berita terpopuler lainnya:
Inikah Lima Nama yang Disebut Dahlan Iskan?
Tas Agnes Monica Tak Dirusak di Bandara Soekarno-Hatta
Dicalonkan Jadi Presiden, Rhoma Irama: Luar Biasa
Dituduh Memeras, Achsanul Tantang Dahlan Lapor KPK
Uang Muka untuk Beli Mobil Esemka 30 Persen
Siapa Paula Broadwell, Pasangan Selingkuh Bos CIA?