TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jasa pengiriman barang, Maersk Line, menyatakan akan ada kenaikan tarif dasar angkut kontainer mulai 1 November 2012. Senior General Manager Trade and Marketing Department Maersk Line Erry Hardianto menyatakan kenaikan tarif tersebut disebabkan harga minyak dunia yang kini mencapai US$ 98-US$ 100 per barel.
"Karena bahan berkontribusi 30 persen dari keseluruhan operasional," kata Erry dalam pemaparan mengenai layanan Daily Maersk, Selasa, 9 Oktober 2012.
Erry menuturkan, akan terjadi kenaikan tarif US$ 500 untuk kontainer berukuran 20 kaki. Kontainer dengan ukuran 40 kaki juga mengalami kenaikan tarif angkut US$ 1.000.
Ia menambahkan, para kompetitor pun sudah memberlakukan kenaikan tarif yang sama untuk tujuan pengiriman ke Eropa.
Jika tarif tidak dinaikkan, menurut Erry, perusahaan tidak dapat melakukan inovasi maupun ekspansi. Ia mengatakan saat ini tarif angkut berkisar antara US$ 1.200-US$ 2.400. Tarif tersebut sulit untuk mencapai level balik modal (break even point) bagi perusahaan.
Ia pun menjelaskan, tren angkutan ke kawasan Eropa turun 3 persen dibanding 2011. Penurunan ini disebabkan oleh krisis global. Karena adanya krisis tersebut, perusahaan tidak memiliki target spesifik untuk meningkatkan pangsa pasar. "Kami tidak berambisi mencapai peningkatan market share yang besar," ujarnya.
Ia mengatakan, pada 2011 Maersk Line telah mengirim sekitar 180 ribu kontainer 20 kaki atau twenty-foot equivalent units (TEUs) untuk kegiatan ekspor dan impor. Sedangkan hingga Agustus silam tercatat ada 110 ribu-115 ribu TEUs.
Menurut Erry, angkutan menuju kawasan Eropa mengalami penurunan sekitar 3 persen bila dibandingkan tahun lalu. Penurunan akibat krisis global. "Kami tidak memiliki spesifik target serta berambisi menaikkan market share yang besar. Kegiatan ekspor impor untuk Maersk Line sekitar 180 ribu TEUs pada tahun lalu. Sedangkan hingga Agustus sekitar 110 ribu-115 ribu TEUs," ujarnya.
MARIA YUNIAR