TEMPO.CO, Jakarta--Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) di kawasan timur Indonesia, khususnya dengan beberapa produk unggulan yang dinilai potensial. "Pemerintah harus menyiasatinya, misalnya dengan pengembangan sumber daya manusia, pelatihan, mendorong wirausaha baru," kata Direktur IKM Wilayah III, Hasbi Assiddiq Syamsuddin di Kementerian Perindustrian, Senin, 9 Oktober 2012.
Kawasan Indonesia di bagian Timur memiliki beberapa produk unggulan seperti aksesoris, sutra, mutiara, kerajinan kerang, kayu ukir, serta beraneka ragam produk pengolahan ikan. Pengembangan produk unggulan inilah yang akan menjadi tulang punggung pengembangan IKM di kawasan Timur Indonesia.
Menurut Hasbi, pengolahan ikan dan hasil laut serta industri kerajinan memiliki potensi bisnis yang tinggi, baik di tingkat lokal maupun untuk diekspor. "Tinggi sekali untuk pasar lokal, internasional dan ekspor, terutama hasil laut," katanya.
Industri kerajinan juga memiliki potensi tinggi karena banyak menarik perhatian turis manca negara. "Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk pengembangan IKM berbasis sumber daya alam dan pariwisata," katanya.
Pengembangan IKM sendiri sampai saat ini masih didominasi pulau Jawa. Hingga kini, sebanyak 75 persen IKM dilakukan di pulau Jawa sementara 25 persen berada di luar pulau Jawa. Kementerian Perindustrian berharap pada 2014, IKM bisa berkembang pesat di luar Jawa. "Kita akan menggeser sampai akhir tahun nanti 60 persen di Jawa dan 40 persen di luar Jawa," kata Hasbi.
Untuk semakin mengembangkan IKM di kawasan Timur Indonesia, pemerintah juga mempercepat pertumbuhan wirausaha yang sudah ada. "(Setelah) wirausaha yang ada besar, diharapkan nantinya lahir plasma-plasma atau alat perusahaan sehingga tumbuh wirausaha baru di sana," katanya. Selain itu, pemerintah juga harus mengurangi jumlah pengangguran dan menyerap tenaga kerja di kawasan Timur.
ANANDA W. TERESIA