TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan banyak daerah yang bereaksi keras jika pembangunan Jembatan Selat Sunda menggunakan dana APBN. Reaksi ini didasari dalih masih banyaknya daerah yang lebih membutuhkan APBN ketimbang menggunakan uang untuk pembangunan Jembatan Selat Sunda.
"Bahkan jika proyek ini berjalan, jangan sampai menggunakan anggaran utang," kata Hatta ketika ditemui di Gedung MPR/DPR/DPD, Senin,1 Oktober 2012.
Biaya investasi jembatan ini diperkirakan menyentuh Rp 200 triliun. Sampai kini pemerintah belum menetapkan siapa penggarap proyek ini. Hatta juga tak mau menyebutkan penggarap proyek tadi. Menurut dia, swasta dan pemerintah boleh menggarap proyek ini asalkan dengan skema yang tidak membebani APBN.
Anggota Komisi V DPR yang membidangi pekerjaan umum, Sigit Susiantomo, mendesak pemerintah menunda pembangunan Jembatan Selat Sunda. Alasannya, soal biaya yang dinilai terlalu mahal dan melewati daerah rawan bencana.
Menurut dia, lebih baik pemerintah membenahi infrastruktur penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakahueni. Dia mengatakan cara yang dilakukan bisa dengan menambah dermaga baru serta peremajaan kapal pelayaran.
SYAILENDRA