TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menilai kebijakan pemerintah memberikan subsidi bahan bakar minyak () hanya pemberoson angaran semata, akibatnya belanja modal pemerintah terbilang minim.
"Saya katakan itu gagal total. Kalau pun minta tambahan kuota pun tidak ada efeknya, alihkan ke pembangunan infrastruktur," ujarnya saat acara The Great Convergence of East and West, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 6 September 2012.
Keberanian pemerintah memangkas subsidi dinilai tepat, sebab tidak berdampak pada perbaikan ekonomi Indonesia. Hingga kini kata dia, angka subsidi sudah mencapai Rp 300 triliun dengan Rp 170 triliun diantaranya dikucurkan untuk minyak. "Tidak ada jalan lain, harus tetap dinaikkan walaupun bertahap."
Dari jumlah itu, sebagian anggaran subsidi lebih banyak disedot pengguna kendaraan bermotor yang notabene dinikmati kalangan masyarakat menengah ke atas. "Itu kan semua pake ini (subsidi) kan, akhirnya nggak efektif subsidi itu meskipun dinaikkan,".
Guna menekan semakin membengkaknya subsidi, Sofjan berharap pemerintah secepatnya menerapkan kebijakan pengurangan subsidi dan menaikan harga BBM secara bertahap sehingga tidak membebani anggaran belanja negara. "Kalau tidak siapapun yang memerintah saya pikir tidak bisa melanjutkan pembangunan ekonomi kita."
Dalam hitungannya, kenaikan yang akan dibebankan dilakukan secara bertahap dikisaran Rp 500-1.000 per liter, sehingga mampu memangkas ketergantungan subsidi BBM. "Jangan lakukan (kenaikan) kaget-kagetin 30, 40 persen nanti marah orang. Kalau dinaikkan minimal lima persen dulu,"
Bukan hanya itu, untuk menekan anggaran negara, ia pun menyetujui kebijakan pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun depan, namun dengan catatan dilakukan secara bertahap. "Jangan naikin semua, yang bisa bayar bakal bayar, tapi yang kecil-kecil jangan (dinaikan)."
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
Bursa Potensi Panggil Perusahaan Bakrie
Dahlan Iskan Bentuk Brigade Hama
Capital Outflow Agustus Mencapai Rp 0,41 Triliun
Angkutan Motor Pemudik Dapat Subsidi Rp 568 Miliar
Pertamina Hidupkan Kembali Ladang Minyak di Irak
Wall Street Kembali Ditutup Datar