TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia berharap perusahaan yang dituduh melakukan dumping bahan bakar nabati (BBN) bisa meluruskan hal ini dengan komunitas Uni Eropa. Sebab meskipun pasar lain dapat dikembangkan, Eropa masih menjadi pasar utama ekspor biodiesel Indonesia.
"China punya pasar yang besar, tetapi mereka lebih memilih menggunakan produk dalam negeri. Sementara India pasti ingin kita ekspor minyak sawit mentah (CPO) saja, padahal kita ingin mengekspor produk jadi supaya mendapat nilai tambah," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel, Paulus Tjakrawan, Selasa, 21 Agustus 2012.
Produksi biodiesel Indonesia pada 2011 mencapai 1,52 juta kiloliter dan 80,26 persen atau sebanyak 1,22 juta kiloliter dilepas ke pasar ekspor. Paulus menyatakan dari angka itu, sebanyak 87 persen dari total ekspor atau 1,07 juta kiloliter biodiesel diekspor ke Eropa. "Ada ekspor ke Amerika Serikat tapi itu juga kecil sekali," kata Paulus.
Paulus menilai saat ini Eropa masih menjadi pasar yang menjanjikan karena pengembangan energi baru dan terbarukan di sana cukup konsisten. Karena itu pihaknya berharap jika Komisi Uni Eropa melakukan investigasi atas tuduhan ini, maka pihak Indonesia bisa mendekati pihak Eropa agar perdagangan tak terganggu.
"Ini masih tergantung keputusan Uni Eropa, biasanya diberikan pungutan tambahan kepada perusahaan yang terbukti melakukan dumping. Tetapi ini akan membuat harga naik dan ekspor bisa turun," kata Paulus.
Paulus mengatakan para pengusaha produsen biodiesel nasional akan terus berupaya mengembangkan pasar-pasar baru selain Eropa. Saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari komisi Uni Eropa terkait tuduhan dumping ini. "Mungkin akhir Agustus atau September kita baru tahu," kata Paulus.
Selain Indonesia, Argentina juga dituduh melakukan dumping terhadap bahan bakar nabati yang diekspor ke Spanyol. Pihak Argentina menyatakan akibat hambatan ekspor yang berlaku mulai April 2012 maka mereka akan menutup ekspor mereka ke Spanyol.
Departemen Pertanian Amerika Serikat mencatat pangsa pasar biodiesel asal Indonesia di Uni Eropa terus meningkat. Pada 2011, pangsa pasar produk asal Indonesia telah mencapai 39 persen padahal pada 2008 baru mencapai 9 persen.
BERNADETTE CHRISTINA