TEMPO.CO, Jakarta -Mulai tahun depan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak hanya memeriksa laporan keuangan di lingkup Kementerian Kehutanan, tapi juga audit lingkungan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas objek pemeriksaan yang berkaitan dengan lingkungan.
Anggota IV BPK Ali Masykur Musa mengatakan, selain pemeriksaan keuangan, BPK juga melakukan pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu yang berspektif lingkungan. Pemeriksaan berperspektif lingkungan meliputi pemeriksaan atas manajemen kehutanan, pemberian izin penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan non-kehutanan.
“Misalnya untuk lahan kelapa sawit dan pertambangan serta pemeriksaan lahan yang berakibat tumpang tindih peruntukannya,” kata Ali Masykur usai menyerahkan laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan Kementerian Kehutanan tahun 2011, di kantor Kementerian Kehutanan, Rabu, 6 Juni 2012.
Menurut dia, hutan merupakan sumber kehidupan yang perlu dijaga kelestariannya. Selain hutan, sumber kehidupan juga terdiri atas air dan api. Ketiganya tidak boleh diprivatisasi dan harus diatur oleh negara untuk kemakmuran masyarakat.
“Juga tidak boleh dieksploitasi besar-besaran. Perlu dimanfaatkan untuk kemakmuran orang banyak, bukan orang per orang,” ujarnya.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyambut baik hal itu, dan siap mendukung pemeriksaan lingkungan oleh BPK. Sebab, sebagai lembaga negara yang menggunakan dan mengelola aset negara, perlu memanfaatkannya secara bertanggung jawab.
“Pengelolaan keuangan dan aset negara harus diselenggarakan lebih profesional, transparan, dan akuntabel. Ini untuk mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Zulkifli.
Kementerian Kehutanan baru mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan kementerian tahun 2011. Upaya mencapai opini ini dilakukan sejak 2006 lalu. Tercatat, pada 2006-2008, Kementerian Kehutanan mendapat opini Disclaimer, pada 2009-2010 hanya mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian, dan baru pada 2011 laporan keuangannya mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian.
ROSALINA