TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan mengambil dua langkah kebijakan untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak di Kalimantan. Langkah pertama adalah menambah pasokan BBM nonsubsidi.
"Jadinya lebih banyak nonsubsidi dibandingkan subsidi di Kalimantan. Lagi pula konsumsi BBM nonsubsidi di sana paling besar dibandingkan daerah lainnya," ujar anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Ibrahim Hasyim ketika dijumpai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rabu, 30 Mei 2012.
Langkah kedua adalah memasok BBM subsidi disertai pengawasan di wilayah Kalimantan. BBM yang dipasok adalah untuk jenis Premium terlebih dahulu. Rencananya, yang ditambah sekitar 6-7 persen dari kuota untuk Kalimantan saat ini, yang berdasar catatan Pertamina, sebanyak 3 juta kiloliter.
Untuk bensin jenis solar, BPH belum dapat memasok kebutuhan di sana. Sementara ini, BPH bersama Pertamina berencana untuk memantau dan mendata konsumsi solar di Kalimantan terlebih dahulu. "Jika sudah terpantau dan diketahui kebutuhan riilnya di sana, baru kita pasok." Tujuannya adalah pemerintah berjaga-jaga terlebih dahulu, mengingat kekurangan BBM subsidi tidak hanya terjadi di Kalimantan dan menghindari adanya konsumsi yang sia-sia akibat penyelewengan dalam penyaluran solar.
GUSTIDHA BUDIARTIE