TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) akan memantau secara rinci tingkat pencapaian rasio elektrifikasi mulai tahun ini. "Kami akan mengamati per kabupaten," kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi Energi DPR RI, Rabu, 8 Februari 2012.
Rasio elektrifikasi merupakan hitungan untuk mengetahui jumlah penduduk Indonesia yang telah memperoleh akses listrik. Data PLN menunjukkan, hingga saat ini, hanya 72,03 persen dari total penduduk Indonesia yang menikmati listrik.
PLN menargetkan angka rasio elektrifikasi nasional tersebut dapat naik menjadi 74,03 persen pada tahun ini. Selama ini, perseroan memantau tingkat pengaliran listrik berdasarkan pemetaan wilayah sistem yang dimilikinya, seperti Jawa-Bali, Indonesia Barat, dan Indonesia Timur.
Dengan pengamatan per kabupaten, PLN bisa menitikberatkan perhatian untuk wilayah-wilayah yang tingkat pengaliran listriknya masih rendah. Nur Pamudji mencontohkan wilayah Indonesia Timur. "Ada kabupaten yang rasio elektrifikasinya masih kurang dari 40 persen," ujarnya.
Secara rinci, target rasio elektrifikasi PLN pada 2012 adalah Jawa-Bali 77,2 persen, Indonesia Barat 74,6 persen, dan Indonesia Timur 61,4 persen. Agar target di Indonesia Barat terpenuhi, misalnya, PLN menargetkan tidak ada lagi wilayah kabupaten yang rasio elektrifikasinya di bawah 60 persen. "Indonesia Timur juga minimal setiap kabupaten harus di atas 50 persen."
Rasio elektrifikasi nasional ditargetkan terus naik hingga pada 2014 telah mencapai 80,01 persen. Meski demikian, menurut Nur Pamudji, tugas mengalirkan listrik untuk penduduk Indonesia penuh tantangan. Selain kondisi geografis negara ini yang berbeda dengan negara lain, banyak daerah juga belum memiliki infrastruktur memadai.
GUSTIDHA BUDIARTIE