Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beberapa Produk Mendapat Standar Nasional

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan mengeluarkan sejumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) terhadap produk yang belum memilikinya, sebagai referensi perdagangan. Pemerintah juga akan merevisi beberapa SNI yang telah ada. Kebijakan itu dimaksudkan untuk lebih memperketat kualitas produk yang beredar di pasaran. Konsekuensinya, akan banyak produk yang harus ditarik dari pasar karena tidak memenuhi ketentuan. Kita baru memiliki 6 ribu standar produk, padahal jumlah produk yang ada jauh lebih besar, kata Kepala Badan Standarisasi Nasional Iman Sudarwo, usai diterima Presiden Megawati Soekarnoputri, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2). Iman menjelaskan, kebijakan memperketat standar itu dikeluarkan karena belakangan banyak ditemukan produk dengan tingkat keamanan yang rendah. Terutama produk obat-obatan dan kosmetik. Beberapa waktu lalu misalnya, Indonesia menolak produk kosmetik asal Filipina karena mengandung zat-zat yang tidak diperbolehkan di Indonesia. Sayangnya, Iman tidak bersedia menyebutkan zat apa yang dimaksud. Namun, pemerintah tidak mem-black list perusahaan tersebut. Kalau dia bisa memperbaiki, ya bisa masuk kembali, katanya. Menurutnya, ketentuan standar yang ada memang masih terbatas pada produk tertentu, terutama yang menyangkut kesehatan dan keamanan konsumen. Itu pun penerapannya tidak wajib. Artinya, walaupun suatu produk tidak memenuhi standar masih boleh beredar. Bahkan, sejumlah produk tidak memiliki ketentuan yang baku tentang standarisasi. Misalnya produk makanan, minuman, dan kosmetik. Karena itu, sejumlah SNI yang telah selesai dibahas akan segera diluncurkan. Namun, Iman tidak merinci, berapa SNI yang akan dikeluarkan pemerintah. Ia hanya mengatakan, idealnya seperti ISO yang setiap tahunnya mengeluarkan sekitar 800 standar. Ia menyebutkan, SNI yang akan segera dikeluarkan yaitu untuk produk kosmetik. Sedangkan yang akan direvisi yaitu SNI kakao. SNI itu nantinya berlaku terhadap semua produk, baik itu produk lokal maupun impor. Produk yang tidak memenuhi ketentuan, dilarang beredar, katanya. Pemerintah mengupayakan adanya harmonisasi SNI dengan standar internasional. Karena bila SNI memiliki standar di bawah internasional, industri dalam negeri akan mengalami kesulitan ekspor. Tapi kalau main patok begitu saja, sementara produsen tidak mampu membuat, justru menghambat, kata dia. Karena itu, pembuatan standar harus melalui proses konsensus dari semua pihak yang terlibat di pasar, seperti produsen, konsumen, pakar, dan regulator. Pembahasan dilakukan dengan melibatkan departemen terkait, seperti Deperindag, Deptan, dan Depkes. Ia memastikan, pemerintah akan melihat kemampuan produsen dalam merumuskan standar. Pemerintah masih memberi toleransi bila ternyata rumusan SNI nantinya berada di bawah standar internasional. Ya kalau memang kondisi produsen kita baru sampai di situ, ya nggak apa-apa, ujarnya. Kendati demikian, secara bertahap harus ada perbaikan atau peningkatan ketentuan dalam SNI. Karena, tanpa peningkatan, kualitas produk lokal akan semakin jauh dari standar internasional. Standarisasi yang akan diwajibkan didasarkan atas mutu, keamanan, kesehatan, perlindungan lingkungan. Ini penting agar konsumen mengetahui mutu barang yang akan dibeli. Ia mencontohkan keamanan suatu produk atau kemasan produk terhadap anak-anak. Selain itu, keragaman baju memakai standar S, M, dan L, atau memakai nomor. Prinsipnya, semua dibuat untuk mempermudah transaksi perdagangan. Standarisasi juga diberlakukan terhadap label, termasuk kelengkapan informasi dan bahasa. Produk yang masuk ke pasar Indonesia, tulisan di labelnya harus berbahasa Indonesia, ini penting untuk melindungi konsumen, mengingat tidak semua konsumen memahami bahasa asing. Sebenarnya ini lebih menguntungkan industri dalam negeri karena sudah pasti bisa memenuhi, katanya. Retno Sulistyowati --- Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

3 menit lalu

Timnas Indonesia U-23. Foto : PSSI
Timnas U-23 Kalah dari Irak, Ketua Umum PP Muhammadiyah: Seperti Politik, Kalah Menang Biasa

Haedar Nashir berpesan kepada punggawa Timnas U-23 dan para pendukungnya menyikapi kekalahan itu dengan bijaksana.


Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

9 menit lalu

Hermes Birkin Shadow/Foto: Instagram/Luxuryvaultuk
Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

Belakangan viral video seorang pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai


Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Indonesia Kembali Ungguli Korea Selatan 2-1

10 menit lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Indonesia Kembali Ungguli Korea Selatan 2-1

Jonatan Christie menyudahi perlawanan sengit Cho Geon Yeop lewat pertarungan sengit tiga game di perempat final Piala Thomas 2024.


Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

10 menit lalu

Waaspers Panglima TNI Brigjen TNI Agus Hadi Waluyo saat membuka TKD Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI Tahun Anggaran 2024 di Kantor Pusat BKN, Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. ANTARA/HO-BKN
Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)


Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

11 menit lalu

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong saat ditemui di Gedung Kominfo, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.


Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

12 menit lalu

As I Lay Dying. Spotify
Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.


Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

15 menit lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio
Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.


17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

18 menit lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

18 menit lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

19 menit lalu

Salah satu destinasi wisata di Hualien, Taiwan (Pixabay)
Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.