TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Bank Permata, Tbk hari ini mengumumkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 321 miliar per 31 Maret 2011. Laba ini meningkat 20 persen dati tahun 2010 sebesar Rp 269 miliar.
Sementara untuk kinerja operasional bank Permata selama periode awal 2011 terus meningkat. Secara berkelanjutan total laba operasional secara konsolidasi naik enam persen, menjadi Rp 343 miliar, yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income).
"Pendapatan bunga bersih tumbuh 19 persen menjadi Rp 932 miliar," ujar Direktur Utama bank Permata, David Fletcher, dalam rilis yang terbit hari ini, Kamis 28 April 2011.
Selain itu pertumbuhan kredit bank Permata naik sebesar 35 persen menjadi Rp 54,7 triliun di kuartal pertama 2011, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 40,6 triliun. Total aset per 31 Maret 2011 secara konsolidasi sebesar Rp 79, 6 triliun, naik 28 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 62,1 triliun.
Dari sisi kewajiban, basis pendanaan juga bertumbuh. Dana pihak ketiga naik 35 persen menjadi Rp 62,4 triliun. Untuk giro dan tabungan naik masing-masing 40 persen dan 20 persen, menjadi Rp 13,4 triliun dan Rp 12,0 triliun. Deposito juga meningkat sebesar 38 persen menjadi Rp 37 triliun. Komposisi dana murah mencapai 41 persen dari total simpanan.
Bank Permata juga menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan kualitas kredit yang tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). NPL gross turun menjadi 2,6 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,2 persen. Sementara untuk NPL net turun menjadi 0,7 persen dari tahun sebelumnya sebesar 1,2 persen.
Untuk struktur permodalan bank menunjukkan kenaikan dengan ekuitas pemegang saham sebesar Rp 8,24 triliun per 31 Maret 2011, naik 58 persen. Rasio Kecukupan Modal (CAR) konsolidasi tercatat sebesar 14,9 persen, berada pda level diatas ketentuan minimal Bank Indonesia sebesar delapan persen.
DWITA ANGGIARIA