TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia menyatakan, ada sekitar 250 ribu pengguna kartu kredit yang masuk AKKI negative list dan sistim informasi debitur. Daftar ini dijadikan salah satu acuan bank untuk mempelajari pemberian fasilitas kartu kredit baru.
Dodit memaparkan, ada 250 ribu pengguna kartu kredit yang masuk daftar negatif AKKI, dan sistim informasi debitur karena menunggak hingga 3-4 bulan. "Memang benar, kalo dibandingkan dengan 6,5 juta orang pemegang kartu kredit. Jumlah tersebut masih sangat reasonable dan oke," katanya.
Dodit melanjutkan, daftar ini dijadikan salah satu pertimbangan bank untuk meloloskan aplikasi kartu kredit baru oleh 250 pengguna kartu kredit tersebut. "List ini hanya berupa information sharing, decision is up to penerbit kartu kredit masing-masing, apa mereka tetap akan memproses atau mereject," katanya.
Sementara itu, transaksi kartu kredit di Indonesia mencatatkan angka yang cukup fantastis pada 2010 lalu. "Dalam satu bulan, masyarakat Indonesia belanja Rp 141 triliun. Dan 338 kartu bertransaksi setiap menit," kata Dodit.
Hingga akhir Agustus 2010, ada 13 juta kartu kredit yang beredar, milik 6,5 juta orang. "Jadi di Indonesia satu orang memiliki dua kartu kredit," katanya.
Pertumbuhan kartu kredit ini terus meningkat rata-rata 20-30 persen setiap tahun.
Meski jumlah pemakai kartu terus naik, nilai transaksi kredit masih rendah. Menurut Dodit, angkanya berkisar 3 persen atau Rp 36 triliun dari total kredit nasional, Rp 1.300 triliun. "Jumlahnya relatif kecil, tapi sumbangan kartu kredit nasional cukup besar," katanya. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) mencapai 3-4 persen.
FEBRIANA FIRDAUS