“Uang 500 perak buat beli apa? Sebanyak-banyaknya tomat toh harganya paling banyak Rp 30 ribu.,” ujar Jhon Marju, petani asal Lore Selatan. Rabu (30/3).
Di wilayahnya, Lembah Napu, kata dia, memang kini sedang panen raya buah tomat. Tapi untuk panen pertama saat ini, harganya betul-betul anjlok. Padahal biasanya harga tomat di tingkat pembeli bisa mencapai Rp 3000 – Rp 4000 perkilogram, namun saat ini anjlok menjadi Rp 500 per kilonya.
Untuk itu, ia meminta Pemkab Poso bisa mencarikan solusi buat petani. “Untung masih ada buah sayuran lain yang tak ikut anjlok harganya, jadi bisa menutupi,” imbuh Jhon.
Saat ini petani di Kecamatan Lore kawasan Lembah Napu sedang musim panen raya tomat. Kecamatan Lore merupakan sentra produksi sayur-sayuran antara lain cabai, kentang, kubis, sawi, daun bawang, bawang merah, wortel, dan tomat.
Biasanya, pedagang berasal dari luar daerah itu seperti Kalimantan Timur dan Gorontalo membeli langsung kepada petani. "Tapi sudah berlangsung dua pekan terakhir ini, tidak satu pun pedagang dari luar Sulteng yang datang membeli hasil panen petani," katanya.
Sementara itu petani di Desa Bora dan Biromaru Kabupaten Sigi, membagi-bagikan tomat dari hasil kebunnya kepada masyarakat sebagai bentuk protes anjloknya harga tomat. Hingga kini harga tomat di kalangan pedagang pengumpul terus anjlok mencapai Rp 800 per kilogramnya.
Tini, salah satu petani menyatakan kecewa atas merosotnya harga tomat di daerahnya. Biasanya, kata dia, harga tomat bisa mencapai Rp 5 ribu per kilogram, tapi kini hanya Rp 800 per kilogram. “Harga itu sama sekali tak menutupi ongkos kerja dan pembelain obat-obatan, Lebih baik dibagi-bagikan saja kepada masyarakat” jarnya.
Selain dipasarkan di Sigi, tomat dari Sigi biasanya juga dijual di luar Sigi, seperti di pasar-pasar tradisional di Kota Palu, dan Kabupaten Donggala. Di Sigi saat ini diperkirakan terdapat sekitar seratus petani tomat yang sedang memanen hasil kebunnya.
Pantauan di pasar tradisional Kota Palu harga tomat hanya Rp 2000 per kilogram, padahal biasanya bisa Rp 6 ribu per kilogram, bahkan bisa mencapai Rp 12 ribu per kilogram bila tak musim panen tomat. “Tomat terlalu banyak, sementara permintaan sedikit, jadi harga dipasaran turun drastis,” ujar Khalid, salah seorang pedagang di pasar induk Masomba, Palu.
DARLIS