Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Posisi Tawar Rendah, Petani Sering Dipermainkan Pedagang

image-gnews
Petani kentang di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah (22/9). ANTARA/Anis Efizudin
Petani kentang di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah (22/9). ANTARA/Anis Efizudin
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Hortikultura Indonesia Benny Kusbini mengatakan saat ini pasar hortikultura sedang tidak sehat. Dengan sifat produk hortikultura yang mudah rusak membuat petani memiliki posisi tawar rendah sehingga kerap dipermainkan pedagang dengan menekan harga.

Sebab itu, ia mendesak pemerintah mengembangkan cluster pengembangan komoditas hortikultura, yang nantinya memiliki gudang penyimpanan hasil panen. Apalagi untuk bersaing di pasar internasional produk Indonesia masih menghadapi kendala kualitas dan kontinuitas.

Padahal peluang masuk pasar internasional cukup besar. Misalnya di Singapura, justru yang banyak masuk bukan produk hortikultura Indonesia, tapi negara lain yang lokasinya jauh dari Singapura. Kendala lain, harga produk hortikultura dari Indonesia lebih mahal.

"Ini karena produktivitas tanaman sangat rendah akibat kualitas benih yang juga rendah," ujar Benny di Gedung Arsip Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (10/12). Sementara untuk pengembangan benih justru pemerintah menghambat dengan melarang impor benih. Contohnya, kata dia, untuk komoditas kentang.

Ketika swasta ingin mengimpor benih kentang dari Belanda, pemerintah melarang dengan alasan ada penyakit. Sedangkan kualitas benih kentang dalam negeri masih rendah. Produktivitas tanaman kentang hanya hanya 15 ton per hektare, jauh di bawah Pakistan
dan Belanda yang mencapai 50 ton per hektare.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Persoalan lain yang perlu mendapat perhatian dalam mendorong peningkatan produksi hortikultura adalah modal untuk petani. Meski pemerintah menyiapkan skim kredit seperti kredit usaha rakyat dan kredit ketahanan pangan dan energi, tapi petani tetap kesulitan mengakses kredit. "Padahal dalam skim pembiayaan itu pemerintah memberikan subsidi bunga kredit," kata Benny.

ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

4 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.


Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

5 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).


Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

11 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.


Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

13 hari lalu

Suporter Indonesia bersorak untuk timnya saat pertandingan Semifinal Piala Asia U23 Qatar 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha, Qatar, 29 April 2024. Perjuangan timnas Indonesia U-23 sepanjang Piala Asia di Qatar selalu mendapat dukungan dari suporter setianya Noushad Thekkayil/NurPhoto
Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

15 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

18 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

22 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

25 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

27 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

27 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.