Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Diminta Meninjau Ulang Harga Indeks Biofuel

image-gnews
Bahan bakar nabati
Bahan bakar nabati
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah diharapkan meninjau ulang (review) harga indeks bahan bakar nabati (biofuel). Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia, Paulus Tjakrawan harga internasional yang dipakai sebagai patokan sudah terlalu mahal. "Saat ini untuk bioethanol patokan harganya dari Thailand. Sedangkan untuk biodiesel berpatokan ke harga minyak sawit mentah," katanya ketika dihubungi, Minggu (28/11).

Menurut Paulus, karena berpatokan ke harga internasional, saat ini produksi bioethanol di dalam negeri terhenti. Sebab, harga bahan baku tidak terjangkau oleh produsen. Sementara produsen biodiesel saat ini juga sedang merugi karena harga minyak sawit mentah atau crude palm oil meroket sampai menembus angka US$1.100 per ton, padahal harga referensi biodiesel hanya berkisar US$1.070 per ton. 

Paulus mengatakan sudah saatnya pemerintah mengkaji kembali penetapan indeks harga bahan bakar nabati yang sudah berjalan selama setengah tahun belakangan. Karena masing-masing bahan baku untuk bioethanol dan biodiesel memiliki karakteristik yang berbeda, pemerintah diminta menetapkan harga indeks sesuai karakteristik bahan baku, tidak mengikuti patokan harga internasional.

Persoalan harga bahan baku menjadi salah satu penyebab industri biofuel di dalam negeri sulit tumbuh. Meski bahan baku biodiesel bergantung pada produksi minyak sawit dari dalam negeri, namun belum ada kebijakan untuk memberi insentif bagi industri ini. Sehingga produsen biodiesel tetap saja membeli bahan baku dengan harga internasional.

Harga indeks biofuel sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 0219 tahun 2010 ditentukan dengan mengacu pada harga patokan ekspor minyak sawit untuk jenis biodiesel yang setiap bulan ditetapkan oleh menteri perdagangan dengan faktor konversi 870 kilogram per meter kubik. Sedangkan harga indeks bioethanol berpatokan pada harga publikasi Argus untuk ethanol FOB Thailand.

Pemerintah menargetkan dalam kurun waktu lima tahun sejak 2005, pemanfaatan biodiesel untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak nasional sebesar dua persen atau setara 720.000 kilo liter. Namun sampai saat ini target tersebut masih jauh dari terpenuhi. Tahun lalu misalnya, total konsumsi biofuel non subsidi di dalam negeri hanya 150.000 kilo liter.

Rencana pemerintah untuk mendorong penggunaan biofuel sebagai alternatif bahan bakar minyak juga tidak berjalan meski pemerintah sudah menetapkan agar industri menggunakan biofuel. "Seharusnya ditetapkan bagaimana aturannya supaya industri memakai biofuel. Tetapi sampai sekarang belum ada," kata Paulus.

Paulus menambahkan produksi yang dianggarkan tahun lalu mencapai 500.000 kiloliter, dengan volume produksi yang diekspor mencapai 200.000 kiloliter. "Kami belum tahu perkiraan tahun ini karena produksi biofuel tidak tentu, selalu naik turun," kata Paulus. Harga minyak sawit mentah merupakan salah satu penyebab naik turunnya produksi biodiesel.

Kartika Candra



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

29 Januari 2020

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman saat meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019. ANTARA
Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

Pembatalan itu, menurut Dirut Pertamina, karena adanya kebijakan penolakan crude palm oil (CPO) yang diterapkan oleh Eropa.


Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

6 September 2019

Menteri ESDM Ignatius Jonan saat peluncuran B30 di Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. TEMPO/Tony Hartawan
Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai rencana untuk memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar biodiesel


Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

18 Februari 2019

(ki-ka) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Pimpinan Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso dalam acara penganugerahan Tokoh Hutan Sosial Pilihan Tempo dan penyerahan SK Hutan Sosial di Wana Wisata Pokland Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, Jumat, 8 Februari 2019.  TEMPO/Subekti.
Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

Rini Soemarno mengatakan dalam tiga tahun lagi, minyak nabati bisa menggantikan bahan bakar solar


Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

11 Juli 2018

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina yang semakin memanas mulai berpengaruh terhadap pasar minyak nabati.


Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

23 Januari 2018

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Eropa menyetujui penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.


Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

21 Maret 2017

Ilustrasi Biodiesel. brasil.gov.br
Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

Bulan ini, Kementerian Perdagangan mengajukan gugatan terhadap
Uni Eropa melalui WTO.


Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

9 Maret 2017

Gedung Rajawali Nusantara Indonesia di kawasan Mega Kuningan, Jakarta. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

Tiga perusahaan itu adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bersama PT Pertamina (Persero) dan Toyota Motor Corporation.


BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

17 Juni 2016

Bahan bakar nabati
BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

Pencampuran bahan bakar nabati (BBN) pada solar diwajibkan mencapai 20 persen atau B20.


Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

29 Maret 2016

Ilustrasi Biodiesel. brasil.gov.br
Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

Penyerapan minyak sawit untuk biodiesel di dalam negeri akan
menaikkan harganya di pasar dunia.


Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

4 Februari 2016

TES BIODIESEL - Bupati Kebumen Buyar Winarso sedang mengisi kendaraannya dengan minyak biodiesel nyamplung yang dibawa oleh Bupati Purworejo, Senin (5/3). Nyamplung dikenal sebagai minyak biodiesel yang ramah lingkungan sebagai energi alternatif. TEMPO/Aris Andrianto
Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

Indonesia dan Malaysia lobi negara-negara
ASEAN agar beralih ke Biodiesel dengan
campuran minyak nabati dari CPO. Cina dan
India juga diajak.