Juru bicara Pertamina UPMS II, Roberth, Rabu (2/6), mengatakan pengentian sementara pasokan gas kemasan 3 kilogram ini akibat Kalindo tak bisa melakukan pemisahan sarana dan fasilitas pengisian gas 3 kilogram dan 12 kilogram sampai batas waktu toleransi yang diberikan sejak 1 Januari lalu.
“Sebelumnya kita sudah memberi toleransi kepada Kalindo, setidaknya memisahkan lokasi pengisian 12 kilogram dan 3 kilogram dengan sebuah tembok, termasuk pemisahan pipa yang digunakan untuk pengisian gas. Namun sampai batas yang diberikan Kalindo tidak mengindahkan aturan itu,” ujarnya.
Pemisahan tersebut penting karena gas kemasan 3 kilogram mendapat subsidi dan 12 kilogram tidak bersubsidi. Jika pipa tetap disatukan, tak menutup kemungkinan terjadi penyimpangan. Akibat tak mendapat pasokan, seluruh agen elpiji 3 kilogram di pindahkan dari Kalindo ke dua stasiun pengisan gas di Jalan Tanjung Api-api dan Musi II.
Nina Hikmah, Wakil Ketua I Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Palembang, meminta agar Pertamina bisa merundingkan kembali soal keputusannya terhadap PT Kalindi. Sebab Kalindo merupakan stasiun pengisian gas yang berjasa dalam konversi gas kemasan 3 kilogram di Sumatera Selatan.
“Mereka punya kendala dalam perluasan areal untuk pemisahan itu berupa Perda Rawa. Kami berharap ada rembukan dengan Pertamina lagi,” tuturnya. Menurut Nina, terdapat 11 agen yang mengisi di stasiun pengisian gas di Jalan Soekarno-Hatta itu. Kebutuhan mencapai 11 ribu tabung per hari atau sekitar 33 metrik ton.
Gas kemasan 3 kilogram yang berasal dari PT Kalindo untuk pendistribusian daerah Musi Banyuasin dan Banyuasin. “Dilihat dari dua stasiun pengisan gas yang mendapat limpahan PT Kalindo, kapasitasnya masih terbatas, dan akan menghambat distribusi kepada konsumen,” kata Nina.
Menurut Roberth, penghentian pasokan ini merupakan salah satu upaya pembinaan agar ada perbaikan. Jika Kalindo sudah memisahkan pengisan gas antara kemasan 3 kilogram dan 12 kilogram, pasokan gas kembali diberikan. Soal ketakutan tidak mampu mengatasi limpahan agen, Pertamina menyiapkan satu tempat pengisan gas milik Pertamina di Pulau Layang.
ARIF ARDIANSYAH