Miranda mengatakan, dari sisi moneter, semua variabel-variabel ekonomi sudah dalam keadaan stabil. Namun, rupiah masih saja terus terdepresiasi. Ini berarti, kata dia, ada faktor-faktor ketidakpastian di Indonesia, seperti masalah keamanan, politik dan konflik sosial, termasuk memburuknya hubungan IMF- Pemerintah Indonesia belakangan ini, yang masih mengganggu penguatan rupiah.
Saat dikonfirmasi soal pemberitaan beberapa media asing, bahwa Menko Perekonomian dan timnya gagal melobi IMF, Miranda enggan berkomentar banyak. “Bisa menambah kebingungan di masyarakat,” kata dia. Soal itu, ujar Miranda, biarlah diselesaikan oleh pemerintah saja. Ia sendiri hanya berharap masalah antara IMF dan pemerintah bisa diselesaikan dengan baik.
Baca Juga:
Seperti diketahui, memburuknya hubungan IMF dan pemerintah dimulai saat lembaga donor internasional ini mengajukan dua poin tambahan sebagai prasyarat pencairan dana bantuan mereka kepada Indonesia. Dua poin tersebut adalah soal amandemen BI serta larangan bagi pemerintah daerah untuk melakukan pinjaman domestik dan internasional.
Dikhawatirkan, jika konflik dengan IMF tidak terselesaikan, penandatanganan letter of intent (LoI) dan pencairan dana akan tertunda. Padahal, jelas Miranda, jadi tidaknya LoI ditandatangani adalah salah satu indikator stabil tidaknya proses pemulihan ekonomi di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Miranda juga mengomentari soal buntunya pembahasan amandemen UU BI di DPR. Menurut dia, walau pun amandemen UU BI saat ini masih terkatung-katung, namun hal itu tidak mempengaruhi proses pengambilan keputusan di BI. Salah satu contoh adalah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) soal internasionalisasi rupiah. “Peraturan itu adalah salah satu contoh keputusan strategis yang kita ambil.”
Terkait dengan intenasionalisasi rupiah, Miranda yang baru saja mengunjungi Jepang, mengatakan bahwa para bankir di negara Sakura itu memahami dan sepenuhnya mendukung PBI baru itu. “Kalau pun ada yang tidak mengerti, hanya (soal) pelaksanaan teknisnya saja,” kata dia. (Febrina S)