Masalah yang muncul di sektor riil tidak dipengaruhi suku bunga Bank Indonesia, melainkan suka bunga kredit. Tapi, suku bunga kredit tidak serta merta mengikuti suku bunga bank sentral. Fauzi mencontohkan di negara maju, seperti Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki suku bunga bank sentral yang rendah, namun suku bunga kredit tetap tinggi.
Menurut Fauzi, yang perlu dilakukan untuk meningkatkan sektor riil adalah dengan cara menurunkan suku bunga kredit. Salah satu caranya dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis. "Intinya terletak pada program infrastruktur yang dapat memicu meningkatnya bisnis," ucap Fauzi.
Namun, perbankan tidak dapat dipaksakan untuk menyalurkan kredit. "Bank tidak bisa diharapkan sebagai pioner, APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang bisa," ujar Fauzi.
Seperti telah diberitakan, suku bunga Bank Indonesia bertahan pada 6,5 persen sejak Agustus 2008. Menurut Fauzi hal tersebut sudah pas dan cukup rendah. "BI Rate saat ini yang terendah dalam sepuluh tahun terakhir dan hal tersebut sudah cukup baik," ujar Fauzi.
NALIA RIFIKA