TEMPO Interaktif, Jakarta - Waralaba di sektor pendidikan dan pelatihan diprediksi bakal semakin bertambah pada 2010. "Peningkatan waralaba di sektor ini diperkirakan mencapai 5-6 persen," kata Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Amir Karamoy ketika dihubungi, Kamis (31/12).
"Peningkatan diperkirakan tidak terlalu tinggi karena diprediksi banyak juga waralaba yang tutup," kata dia.
Menurut Amir, saat ini waralaba yang bergerak di sektor pendidikan sebanyak 15 persen dari keseluruhan waralaba. Adapun jumlah keseluruhan waralaba sekarang sebanyak 800 waralaba. "Waralaba di sektor ini menduduki peringkat ketiga terbanyak setelah makanan dan minuman, dan ritel," kata dia.
Dia menjelaskan, waralaba di sektor pendidikan mulai berkembang sejak 2000. "Saat itu, waralaba asing seperti Teddy Bear dan High Scope mulai masuk Indonesia," kata dia.
Masuknya waralaba asing menjadi pendorong munculnya waralaba lokal di bidang pendidikan. Waralaba lokal yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan di antaranya International Language Programmen (ILP), 3to6 Childhood Education Center, LPIA (Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika) dan Gilang Ramadhan Studio Drummer (GRSD).
Selain itu, lanjut Amir, berkembangnya waralaba di sektor ini karena semakin besarnya kesadaran orang tua untuk memberikan pendidikan sedini mungkin kepada anaknya. "Pemikiran orang tua yang seperti itu kemudian ditangkap oleh pasar," kata dia.
EKA UTAMI APRILIA