"Perekonomian dunia akan mulai disesuaikan pada 2010-2011," ujar Sri Mulyani dalam pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo 2009 di Jakarta, Rabu (2/12). Dia menjelaskan, munculnya bubble saat ini disebabkan kebijakan otoritas moneter dan fiskal dunia dalam menolong ekonom melewati masa krisis.
Kebijakan tersebut diwujudkan dalam stimulus fiskal dan stimulus moneter. Misalnya, menurunkan suku bunga dan mencetak uang untuk mencukupi likuiditas. Akibatnya, likuiditas dunia saat ini melimpah. "Hal itu bukan kebijakan normal sehingga perlu disesuaikan lagi," kata Sri Mulyani.
Akibat penyesuaian itu pada pelaku ekonomi antara lain perubahan suku bunga, nilai tukar dan inflasi. "Konsolidasi kebijakan tersebut akan dilakukan mulai tahun depan," ujar Sri.
Untuk menghadapinya, Sri meminta investor menerapkan empat prinsip dalam mengelola perusahaan. Prinsip tersebut adalah kehati-hatian, akuntabel, good governance dan transparan. Adapun pelaku pasar meminta pemerintah menjadikan hal ini sebagai perhatian utama.
"Pasar harus bersiap menghadapi benturan kedua akibat bubble," ujar Direktur Finan Securities Edwin Sinaga. Sebagai pelaku pasar uang, dia menilai bahwa kondisi pasar saat ini baik. Namun bursa juga masih memiliki kekurangan, antara lain risk manajemen yang masih kurang.
FAMEGA SYAVIRA/AGOENG WIJAYA