Bank Sentral Amerika Ambil Ancang-ancang, Dolar Menguat
Jumat, 9 Oktober 2009 14:40 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Nilai tukar dolar terhadap beberapa mata uang dunia menguat hari Jumat setelah bank sentral Amerika menyatakan akan memperketat kebijakan moneter dan menerapkan kebijakan fiskal yang "akomodatif" terhadap perekonomian Amerika.
Dolar naik 0,8 persen terhadap yen, membuat pound sterling melemah 0,3 persen, dan euro melemah 0,45 persen.
Gubernur Ben Bernanke dalam konferensi pers khusus di kantor bank sentral Amerika Kamis malam waktu setempat belum mengatakan aturan apa yang akan diperketat, baru mengumumkan niat. Namun kebijakan ekonomi ekspansif akan dihentikan seiring ekonomi yang mulai tumbuh.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Dilaporkan langkah itu akan membuat dolar lebih menarik bagi investor karena pendapatan bunga dari menyimpan mata uang dolar bertambah.
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS
1 hari lalu
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS
Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga
1 hari lalu
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga
PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.
BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024
1 hari lalu
BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024
Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
2 hari lalu
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
5 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
5 hari lalu
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat
5 hari lalu
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat
Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan
6 hari lalu
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan
BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
6 hari lalu
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga
6 hari lalu
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga
Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.