Asisten Perwakilan Dagang Amerika Serikat untuk Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Mark Linscott, memimpin delegasi dari Negeri Paman Sam yang terdiri dari Departemen Luar Negeri, Departemen Pertanian, Departemen Kehakiman, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Delegasi Indonesia dalam dialog itu dipimpin oleh Dr. Hadi Daryanto, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan. Selain kedua negara itu, peserta dialog berasal dari Australia, Brunei, Malaysia, Papua Nugini, Singapura, Kepulauan Solomon, dan Vietnam.
"Dialog regional ini mencerminkan komitmen pemerintahan (Presiden Amerika Serikat Barack) Obama untuk menemukan solusi yang efektif dan kreatif bagi tantangan lingkungan hidup yang berhubungan dengan perdagangan," kata Linscott dalam siaran persnya yang dilansir hari ini.
"Dialog ini memungkinkan kami untuk bertukar informasi, mencari pemahaman bersama tentang berbagai isu, dan menjajaki pendekatan kolaboratif dan regional guna mengatasinya. Kami berharap dapat meneruskan proses ini, termasuk mengundang lebih banyak negara di wilayah ini dalam pertemuan-pertemuan mendatang," kata Linscott.
Amerika Serikat dan Indonesia sendiri telah menggalang kerja sama bilateral melalui Kelompok Kerja Pemberantasan Pembalakan Liar dan Perdagangan Terkait. Kelompok kerja ini dibentuk lewat nota kesepahaman yang ditandatangani pada 2006 dan merupakan pengembangan dari Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi yang ditandatangani oleh Menteri Perdagangan dan Menteri Kehutanan Republik Indonesia bersama dengan Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat.
Kelompok Kerja ini terdiri dari pejabat-pejabat Indonesia dan Amerika yang bertemu dua atau tiga kali dalam setahun. Mereka menyusun suatu mekanisme untuk konsultasi dan peningkatan kerja sama dalam pemberantasan pembalakan liar serta pengembangan manajemen kehutanan yang berkesinambungan di Tanah Air.
Kedua negara kini sedang membentuk sebuah kemitraan komprehensif untuk meningkatkan kerja sama bilateral, regional, dan global dalam berbagai bidang. Perdagangan bilateral keduanya telah mencapai total US$ 21,7 triliun (sekitar Rp 217.000 triliun) pada 2008 dan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, termasuk kayu batangan, kayu lapis, dan perabotan rumah dari kayu, telah mencapai lebih dari US$ 1 triliun (sekitar Rp 10 ribu triliun).
Kurniawan