“Larangan mungkin dilakukan jika harga terus meningkat,” kata Amit Sachdev, perwakilan U.S. Grains Council untuk India kepada kantor berita Bloomberg hari ini. Tapi, masih terlampau dini untuk memastikan besarnya penurunan produksi.
Harga jagung di Bursa Derivatif dan Komoditas Nasional, di Mumbai, melonjak 20 persen dalam 6 bulan terakhir karena adanya spekulasi curah hujan yang rendah akan menekan produksi.
Jagung India kebanyakan dikirim ke negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand untuk dijadikan pakan ternak. Sampai Februari 2009, atau 4 bulan setelah larangan ekspor dicabut 15 Oktober 2008 pengiriman mencapai 1 juta ton.
Penjualan jagung ke luar negeri dilarang Juli tahun lalu. Larangan itu berakhir setelah produksi mencapai 19,3 juta metrik ton, termasuk dari hasil panen musim panas sebanyak 13,9 juta ton.
Sampai 12 Agustus 2009, petani India menanam jagung sebanyak 6,75 juta hektare. Meningkat dibanding 6,59 juta hektare tahun sebelumnya.
EFRI RITONGA