TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti mengatakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 berhasil memperoleh Rp1,85 triliun dari aktivitas business matching. Menurutnya, agenda ini menjadi wadah bagi para pelaku ekonomi dan keuangan syariah untuk memasarkan produk hingga mendorong akses pembiayaan.
“Alhamdulillah sukses mencatat hampir Rp2 triliun rupiah deals. Luar biasa sekali,” kata Destry dalam penutupan ISEF 2024 di JCC Senayan, Ahad, 3 November 2024 dipantau dari YouTube Bank Indonesia.
Nilai transaksi bisnis Rp1,85 triliun itu berasal dari sejumlah kategori. Pertama, berasal dari komitmen dan realisasi pembiayaan sebesar Rp641 miliar, kedua dari komitmen dan realisasi transaksi perdagangan Rp295 miliar, dan ketiga komitmen kerja sama ekosistem keuangan syariah senilai Rp1 triliun.
ISEF 2024 digelar selama empat hari sejak 30 Oktober hingga 3 November 2024. Destry mengatakan, selama empat hari tersebut penjualan retail oleh sekitar 5.000 exhibitor mencatat total omzet Rp115 miliar.
Destry berharap torehan dari ISEF 2024 menjadi titik awal untuk mengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Menurutnya, sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, geliat ekonomi syariah Indonesia masih belum optimal.
“Dalam konteks ekonomi syariah kita masih nomor tiga di dunia. Ini menjadi PR kita bersama bagaimana nantinya kitab isa menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah,” ujarnya.
Dalam hal itu, Destry berpendapat kolaborasi menjadi kunci. Pasalnya, baik BI maupun Kementerian Agama tidak bisa bergerak sendirian. Menurutnya, perlu kolaborasi dan dukungan dari semua elemen masyarakat.
Sebelumnya, pada pembukaan ISEF, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pengembangan ekonomi dan keuangan syariah jadi salah satu fokus ekonomi nasional. Saat ini, berdasarkan data State Global Islamic Index, Indonesia berada di posisi ketiga di bawah Malaysia dan Uni Emirat Arab. Selain itu, Airlangga menyebut kontribusi ekonomi syarah dalam PDB telah mencapai 48,71 persen.
“Untuk itu visi pengembangan sektor produktif seperti syariah dan produk halal menjadi sangat penting,” katanya.
Pilihan Editor: Gibran Ajak Keluarga Bermalam Minggu di Koridor Jalan Gatot Subroto Solo, Bagikan Amplop ke Pedagang