Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

28 Perusahaan Antre IPO di BEI, 16 di Antaranya Punya Aset Jumbo

image-gnews
Papan elektronik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/2). BEI akan memberlakukan kembali praktik transaksi short selling mulai 1 Mei 2009 bertepatan dengan penerapan efektif peraturan transaksi margin dan short selling. TEMPO/Puspa Perwitasari
Papan elektronik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/2). BEI akan memberlakukan kembali praktik transaksi short selling mulai 1 Mei 2009 bertepatan dengan penerapan efektif peraturan transaksi margin dan short selling. TEMPO/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi nama 28 perusahaan yang sedang mengantre di pipeline pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Nyoman Gede Yetna mengatakan 16 di antara perusahaan tersebut memiliki aset jumbo.

“16 perusahaan aset skala besar di atas Rp250 miliar,” kata Nyoman dalam keterangan resminya, Jumat, 1 November 2024.

Selain itu perusahaan aset besar itu, Nyoman mengatakan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada Peraturan OJK Nomor 53/POJK.04/2017, 10 di antaranya merupakan aset menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, dan 2 perusahaan breast kecil yakni di bawah Rp 50 miliar.

Selanjutnya, ditinjau dari sektor perusahaan yang antre didominasi sektor energi dan sektor barang konsumen primer yakni masing-masing lima perusahaan. Sektor yang tercatat tidak memiliki antrean hanya sektor teknologi. Berikut daftar rincian sektor perusahaan yang antre pipeline IPO:

- Sektor barang baku: 3 perusahaan

- Sektor barang konsumen non-primer: 2 perusahaan

- Sektor barang konsumen primer: 5 perusahaan

- Sektor energi: 5 perusahaan

- Sektor keuangan: 3 perusahaan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Sektor kesehatan: 3 perusahaan

- Sektor industri: 2 perusahaan

- Sektor infrastruktur: 1 perusahaan

- Sektor properti dan real estate: 3 perusahaan

- Sektor teknologi: 0 perusahaan

- Sektor transportasi dan logistik: 1 perusahaan

Hingga 1 November 2024, BEI mencatat ada 36 perusahaan yang sudah melakukan IPO sepanjang tahun. Total dana yang dihimpun mencapai Rp 5,42 triliun. Di sisi lain, BEI juga menyebut sudah ada 119 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp110,6 triliun pada periode yang sama. Kemudian untuk Rights Issue, per tanggal 01 November 2024 telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34,42 Triliun.

Pilihan Editor: Bukalapak Akan Tutup Anak Usaha karena Terus Merugi, Karyawan Kena PHK?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sempat Terancam Pailit karena Utang Rp 8,79 Triliun, Perusahaan Bakrie akan Bayar 3 Tahap dan Konversi Saham

6 jam lalu

Logo Viva Group (PT Visi Media Asia.Tbk). Wikipedia
Sempat Terancam Pailit karena Utang Rp 8,79 Triliun, Perusahaan Bakrie akan Bayar 3 Tahap dan Konversi Saham

Sebanyak 12 kreditur luar negeri yang menagih utang Rp 8,79 triliun kepada empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie akhirnya menyetujui proposal perdamaian


IHSG Melemah di Akhir Sesi Pertama Hari Ini ke 7.439,2, Indeks Sektor Konsumer Siklikal Paling Jeblok

14 jam lalu

Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan atau IHSG yang melemah atau terlihat di ruang utama Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Melemah di Akhir Sesi Pertama Hari Ini ke 7.439,2, Indeks Sektor Konsumer Siklikal Paling Jeblok

IHSG ditutup melemah 0,87 persen di level 7.439,2 pada sesi pertama perdagangan Senin, 4 November 2024.


Nasib Utang Rp 8,79 Triliun Akan Diputuskan Hari Ini, Apa Saja Manuver Bakrie Hadapi PKPU?

16 jam lalu

Ilustrasi pengadilan. Shutterstock
Nasib Utang Rp 8,79 Triliun Akan Diputuskan Hari Ini, Apa Saja Manuver Bakrie Hadapi PKPU?

Majelis Hakim di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat akan membacakan hasil permohonan PKPU sebesar Rp 8,79 triliun yang melilit empat perusahaan media milik Aburizal Bakrie.


Penjualan ACES Naik jadi Rp 6,11 Triliun Menjelang Lisensi ACE Hardware Berakhir

18 jam lalu

Ace Hardware. Foto/Twitter
Penjualan ACES Naik jadi Rp 6,11 Triliun Menjelang Lisensi ACE Hardware Berakhir

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), yang dulunya PT Ace Hardware Indonesia Tbk, memperoleh penjualan Rp 6,11 triliun per triwulan ketiga 2024


Ini 5 Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG Pekan Ini

20 jam lalu

Pekerja melewati layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16 oersen atau 12,535 poin menjadi 7.772,596 pada sehari setelah pelantikan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. TEMPO/Tony Hartawan
Ini 5 Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG Pekan Ini

IHSG pekan lalu merosot. Bagaimana dengan pekan ini? Berikut sejumlah sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan pasar modal pekan ini.


IHSG Ambruk ke Level 7.505 di Awal November, Awan Pekan Depan Diproyeksi Pelemahan Lanjutan

3 hari lalu

Pekerja membersihkan logo IDX di dekat layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 21 Oktober 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16 oersen atau 12,535 poin menjadi 7.772,596 pada sehari setelah pelantikan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ambruk ke Level 7.505 di Awal November, Awan Pekan Depan Diproyeksi Pelemahan Lanjutan

IHSG ambruk ke level 7.505,26 pada akhir perdagangan Jumat, 1 November.


Kinerja Buruk Saham Emiten Tekstil di Tengah Isu Pailitnya Sritex

3 hari lalu

Sritex selamat dari krisis moneter pada 1998 dan 2001 berhasil melipatgandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada 1992. Pada 2013, PT Sritex secara resmi terdaftar sahamnya (dengan kode ticker dan SRIL) di Bursa Efek Indonesia. Pada 2014, Iwan S. Lukminto, Direktur Utama Sritex sekaligus anak sulung mendiang HM Lukminto menerima penghargaan sebagai Businessman of the Year dari Majalah Forbes Indonesia dan sebagai EY Entreprenuer of the Year 2014 dari Ernst & Young. Pada 2017, perusahaan ini berhasil menerbitkan obligasi global senilai US$ 150 juta yang akan jatuh tempo pada 2024. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Kinerja Buruk Saham Emiten Tekstil di Tengah Isu Pailitnya Sritex

Sejumlah emiten tekstil memiliki kinerja negatif di bursa di tengah isu pailitnya Sritex


Bagaimana Nasib Saham Retail yang Tertahan Usai Sritex Pailit

4 hari lalu

Pada 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer NATO dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun. TEMPO/Andry Prasetyo
Bagaimana Nasib Saham Retail yang Tertahan Usai Sritex Pailit

Saat ini tercatat ada 8.158.743.000 lembar saham atau 39,89 persen milik investor retail atau masyarakat yang masih tertahan di Sritex.


Terus Merugi, Bukalapak Catat EBITDA Minus Rp 168 Miliar di Kuartal III - 2024

4 hari lalu

Bukalapak. RUETRES
Terus Merugi, Bukalapak Catat EBITDA Minus Rp 168 Miliar di Kuartal III - 2024

Per kuartal ketiga tahun ini, EBITDA Bukalapak masih tercatat minus Rp 168 miliar.


IHSG Menguat di Level 7.583 Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Angin Segar di Tengah Tren Negatif

4 hari lalu

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 28 April 2022. Tercatat, 317 saham menguat, 200 saham melemah dan 163 saham bergerak stagnan pada akhir sesi I perdagangan. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Menguat di Level 7.583 Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Angin Segar di Tengah Tren Negatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,18 persen di level 7.583 pada akhir perdagangan Kamis, 31 Oktober 2024.