TEMPO.CO, Jakarta - Dua kali ledakan terjadi di kawasan penghiliran nikel Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, dalam rentang waktu tak sampai sepekan. Teranyar, ledakan terjadi di tungku milik PT Zhongtsing New Energy atau ZTEN pada Rabu pagi, 30 Oktober 2024. Insideni ini terjadi hanya selang lima hari pascaledakan di PT Dexin Steel Indonesia (DSI), Jumat, 25 Oktober kemarin.
Ketua Harian Serikat Pekerja Industri Morowali-Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (SPIM-KPBI), Jordi mengatakan ledakan di PT ZTEN terjadi sekitar pukul 06.00 WITA. “Ledakan terjadi di tungku 2 akibat suhu tungku belum stabil tapi dipaksa beroperasi,” kata Jordi melalui keterangan tertulis.
Jordi menuturkan, tidak ada korban jiwa dalam ledakann yang terjadi di PT ZTEN pagi ini. “Tapi ledakan itu menyebabkan buruh trauma,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jorni mengatakan kecelakaan kerja bisa terjadi berulang hanya dalam sepekan lantaran perusahaan tidak becus mengelola sistem keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 secara ideal. Ia berujar, perusahaan tidak pernah berbenah meski kecelakaan kerja terjadi berulang kali. “Kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan PT IMIP menandakan tidak ada kepastian hidup bagi pekerja di industri nikel ini. Hampir setiap saat kecelakaan kerja terus mengintai buruh,” ujar Jordi.
Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan membantah kecelakaan kerja pagi tadi terjadi di ZTEN bukan kecelakaan pabrik ataupun ledakan tungku. Ia mengklaim PT IMIP dan Tim Safety PT ZTEN telah melakukan penyelidikan. Hasilnya, kata dia, insiden terjadi karena diduga saat cairan slag dialirkan menuju kolam penampungan slag, ada sebagian kecil cairan metal keluar jalur dan terkena percikan air. “Akibatnya, terjadi beberapa kali letupan dan kepulan asap tebal,” jelas Dedy Kurniawan dalam pernyataan tertulisnya.
Dedy juga mengatakan kejadian itu bisa dikendalikan tak sampai lima menit. Namun, pihaknya masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab teknis insiden tersebut.
Pilihan editor: Wakil Menteri Pariwisata Sebut Wisata Halal di Bali Kemungkinan Dilanjutkan