Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sritex Pailit: Jejak Panjang Berikut Jatuh Bangun di Industri Tekstil

image-gnews
Pada 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer NATO dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun. TEMPO/Andry Prasetyo
Pada 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer NATO dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang, Jawa Tengah, menyatakan perusahaan tekstil legendaris, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex, dalam status pailit. Keputusan ini tercantum dalam nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg pada Senin, 21 Oktober 2024.

Sritex memberikan klarifikasi tentang utang terhadap PT Indo Bharat Rayon (IBR) yang melakukan gugatan di Pengadilan Niaga Semarang. Sritex menyatakan memiliki utang sebesar Rp100.308.838.984 terhadap perusahaan tersebut berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian per tanggal 30 Juni 2024.

Profil Sritex

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau dikenal sebagai Sritex, adalah perusahaan tekstil terkemuka di Indonesia dengan sejarah panjang yang dimulai dari usaha kecil hingga menjadi perusahaan besar dengan jangkauan internasional. Sritex didirikan pada tahun 1966 oleh HM Lukminto, seorang pengusaha kelahiran Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, yang lahir pada Juni 1946. Awalnya, Lukminto merintis Sritex sebagai pedagang tekstil eceran hingga berkembang pesat menjadi perusahaan tekstil dan garmen terbesar di Indonesia.

Awal Berdiri
Dilansir dari digilib.uns.ac.id, perjalanan Sritex dimulai dari sebuah usaha dagang kecil bernama Sri Redjeki yang berlokasi di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah. Pada tahun 1968, usaha ini mengalami pertumbuhan pesat hingga Lukminto mendirikan pabrik pertama Sritex di Solo, yang fokus pada produksi kain kelantang dan celup. Dengan adanya pabrik ini, Sritex mulai mengembangkan lini produksi yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Perubahan Menjadi Perseroan Terbatas dan Ekspansi Produksi
Pada tahun 1978, Sritex resmi terdaftar sebagai perseroan terbatas (PT) di bawah naungan Kementerian Perdagangan, menandai langkah signifikan dalam ekspansi perusahaan. Empat tahun setelahnya, yaitu pada 1982, Sritex mendirikan pabrik pemintalan pertama yang menjadi fondasi untuk memperluas produksi tekstil. Dengan lahan operasional seluas 150 hektar di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex mampu mempekerjakan lebih dari 25 ribu karyawan.

Produksi Seragam Militer dan Ekspor
Pada tahun 1994, Sritex menorehkan prestasi sebagai salah satu produsen seragam militer untuk Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Tentara Jerman. Produksi seragam militer menjadi salah satu pilar penting bagi Sritex, yang mencakup lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI.

Saat ini, sekitar 70 persen produksi Sritex diekspor ke berbagai negara, dengan Amerika Serikat sebagai tujuan utama senilai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh Eropa sebesar US$ 200 juta per tahun. Pasar Sritex menjangkau lebih dari 100 negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara seperti Jerman, Inggris, Malaysia, Australia, Timor Leste, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Produk yang diekspor tidak hanya meliputi seragam militer tetapi juga tekstil, benang, kain, dan pakaian jadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menghadapi Krisis dan Pencapaian di Pasar Saham
Meski Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998, Sritex berhasil bertahan dan melipatgandakan pertumbuhannya hingga delapan kali lipat pada 2001, dibandingkan saat pertama kali terintegrasi pada 1992. Kemudian pada tahun 2013, PT Sritex mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode ticker SRIL, membuka akses baru dalam permodalan dan ekspansi lebih lanjut.

Pada tahun 2014, Direktur Utama Sritex, Iwan S. Lukminto, anak sulung dari HM Lukminto, meraih penghargaan Businessman of the Year dari Forbes Indonesia dan EY Entrepreneur of the Year dari Ernst & Young. Pada tahun 2017, Sritex menerbitkan obligasi global senilai US$ 150 juta, yang akan jatuh tempo pada 2024.

Prestasi MURI dan Rekor Perusahaan
Prestasi Sritex tidak hanya terbatas pada aspek bisnis dan ekspor. Perusahaan ini telah menerima beberapa penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Pada 2015, Sritex memperoleh penghargaan sebagai Pelopor dan Penyelenggara Penciptaan Investor Saham Terbesar dalam Perusahaan. Setahun kemudian, Sritex mencatatkan rekor MURI dengan jumlah peserta terbanyak dalam penyuluhan narkoba, yang diikuti oleh 30 ribu karyawan.

Pada 2019, sebanyak 38 ribu karyawan Sritex Grup berpartisipasi dalam kerja bakti massal membersihkan lingkungan perusahaan. Aksi ini mencetak rekor MURI untuk Kerja Bakti di Lingkungan Perusahaan oleh Karyawan Terbanyak, dan dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI ke-74 serta ulang tahun Sritex ke-53.

MYESHA FATINA RACHMAN I HAMMAM IZZUDIN I ANDIKA DWI
Pilihan editor: Sritex Ajukan Kasasi Atas Putusan Pailit Pengadilan Niaga Semarang, Apa Alasannya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Karyawan Sritex Lakukan Aksi Solidaritas Pita Hitam: Bersama-sama Perjuangkan Masa Depan

35 detik lalu

Sejumlah pekerja PT Sritex berjalan memasuki kawasan pabrik yang berlokasi di Jalan KH Samanhudi 88, Jetis, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat, 25 Oktober 2024. Pasca putusan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang, perusahaan itu masih beroperasi seperti biasa. TEMPO/Septhia Ryanthie
Karyawan Sritex Lakukan Aksi Solidaritas Pita Hitam: Bersama-sama Perjuangkan Masa Depan

Tak hanya pekerja, para pedagang yang berjualan di depan pabrik tekstil Sritex juga nampak mengenakan pita hitam tersebut.


Komisaris Sritex Temui Menperin: Bahas Strategi Besar agar Sustain

1 jam lalu

Sritex tercatat beberapa kali meraih penghargaan MURI seperti Pelopor dan Penyelenggara Penciptaan Investor Saham Terbesar Dalam Perusahaan pada 2015. Sebanyak 30 ribu karyawan Sritex mencatatkan rekor MURI untuk jumlah peserta terbanyak dalam penyuluhan narkoba yang diadakan oleh satu perusahaan yang digelar dalam rangka HUT Sritex ke-50 dan HUT RI ke-71. Selanjutnya pada 2019, sebanyak 38 ribu karyawan Sritex Grup melakukan kerja bakti massal untuk membersihkan lingkungan hingga mencetak rekor MURI baru untuk Kerja Bakti di Lingkungan Perusahaan oleh Karyawan Terbanyak yang digelar dalam rangka menyambut HUT RI ke-74 dan HUT Sritex ke-53. Dok. Sritex
Komisaris Sritex Temui Menperin: Bahas Strategi Besar agar Sustain

Dalam pertemuan ini, Komisaris Iwan Setiawan dan Menperin Agus Gumiwang mendiskusikan strategi besar untuk penyelamatan Sritex.


Terpopuler Bisnis: Prabowo Akan Rampungkan IKN dalam 4 Tahun, Lowongan Kerja di Alfamidi

7 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto meninggalkan kompleks Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jawa Tengah, pada Ahad, 27 Oktober 2024, usai retret Kabinet Merah Putih. TEMPO/Daniel A. Fajri
Terpopuler Bisnis: Prabowo Akan Rampungkan IKN dalam 4 Tahun, Lowongan Kerja di Alfamidi

Prabowo Subianto mengatakan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) warisan Joko Widodo akan dilanjutkan dan diselesaikan.


Sritex Ajukan Kasasi atas Putusan Pailit Pengadilan Niaga Semarang, Apa Alasannya?

10 jam lalu

Pengadilan Niaga Kota Semarang memutus pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex. Pengadilan memutus pailit setelah mengabulkan permohonan salah satu kreditur perusahaan tekstil tersebut yang meminta pembatalan perdamaian dalam penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang sudah ada kesepakatan sebelumnya. Shutterstock
Sritex Ajukan Kasasi atas Putusan Pailit Pengadilan Niaga Semarang, Apa Alasannya?

Selama 58 tahun ini, Sritex telah menjadi bagian dari industri tekstil Indonesia.


Terkini: Sritex Pailit, Ekonom Sebut PHK Massal Industri Tekstil Picu Krisis Sosial; Pemerintah Prabowo akan Cetak Sawah 150 Ribu Ha untuk Food Estate

1 hari lalu

Suasana Pameran tekstil dan garmen terbesar di Indonesia, Indo Intertex 2024 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Pameran ini menampilkan teknologi dan inovasi terbaru dari mesin tekstil, garmen dan digital printing, bahan baku, teknologi digitalisasi, kimia tekstil, pewarna tekstil, aksesoris, hingga produk tekstil lainnya. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: Sritex Pailit, Ekonom Sebut PHK Massal Industri Tekstil Picu Krisis Sosial; Pemerintah Prabowo akan Cetak Sawah 150 Ribu Ha untuk Food Estate

Ekonom menyebut kepailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex dapat menimbulkan efek domino yang mengguncang sektor industri tekstil nasional.


Sritex Tetap Beroperasi meski Terus Merugi, Berikut Daftar Utang Perseroan ke 28 Bank

1 hari lalu

Sritex selamat dari krisis moneter pada 1998 dan 2001 berhasil melipatgandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada 1992. Pada 2013, PT Sritex secara resmi terdaftar sahamnya (dengan kode ticker dan SRIL) di Bursa Efek Indonesia. Pada 2014, Iwan S. Lukminto, Direktur Utama Sritex sekaligus anak sulung mendiang HM Lukminto menerima penghargaan sebagai Businessman of the Year dari Majalah Forbes Indonesia dan sebagai EY Entreprenuer of the Year 2014 dari Ernst & Young. Pada 2017, perusahaan ini berhasil menerbitkan obligasi global senilai US$ 150 juta yang akan jatuh tempo pada 2024. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Sritex Tetap Beroperasi meski Terus Merugi, Berikut Daftar Utang Perseroan ke 28 Bank

PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex saat ini sedang melakukan upaya kasasi setelah diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.


Sritex Dinyatakan Pailit, Ekonom: PHK Massal Industri Tekstil Picu Krisis Sosial

1 hari lalu

Pekerja menyelesaikan produksi kain sarung di Pabrik Tekstil Kawasan Industri Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 4 Januari 2019. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2019 mencapai 15 miliar dollar AS atau naik 11 persen dibandingkan target pada tahun 2018. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sritex Dinyatakan Pailit, Ekonom: PHK Massal Industri Tekstil Picu Krisis Sosial

PHK massal di industri tekstil ini dapat memperburuk kesenjangan gender di dunia kerja. Sebab, mayoritas pekerja di sektor garmen adalah perempuan.


Terpopuler: Sritex Klarifikasi Utang Rp 101 Miliar yang Membuat Perusahaan Digugat, Polemik Seputar BP Investasi Danantara Bentukan Presiden Prabowo

1 hari lalu

Pekerja menjahit pakaian untuk seragam militer tentara Portugal, di pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Sukoharjo, Jawa Tengah, 12/3). ANTARA/R. Rekotomo
Terpopuler: Sritex Klarifikasi Utang Rp 101 Miliar yang Membuat Perusahaan Digugat, Polemik Seputar BP Investasi Danantara Bentukan Presiden Prabowo

PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex memberikan klarifikasi tentang utang terhadap PT Indo Bharat Rayon yang melakukan gugatan di Pengadilan Niaga.


Sritex Klarifikasi Utang Rp 101 Miliar yang Membuat Perusahaan Digugat

1 hari lalu

Pada 1994, Sritex pernah menjadi produsen seragam militer NATO dan Tentara Jerman. PT Sritex sendiri memiliki lebih dari 300 ribu desain kain, termasuk enam desain pakaian militer yang telah dipatenkan di Dirjen HAKI. Kapasitas produksi Sritex tidak hanya terbatas pada seragam militer, tetapi juga mencakup perlengkapan militer untuk berbagai negara di seluruh dunia. Sebagian besar ekspor Sritex dilakukan ke Amerika Serikat dengan nilai total mencapai US$ 300 juta per tahun, diikuti oleh kawasan Eropa dengan nilai mencapai US$ 200 juta per tahun. TEMPO/Andry Prasetyo
Sritex Klarifikasi Utang Rp 101 Miliar yang Membuat Perusahaan Digugat

PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex memberikan klarifikasi tentang utang Rp 100 miliar yang membuat perusahaan digugat pailit.


Prabowo Minta Penyelamatan Pekerja Sritex, Pengamat: Industri Tekstil Lain juga Perlu Diselamatkan

1 hari lalu

Sejumlah pekerja PT Sritex berjalan memasuki kawasan pabrik yang berlokasi di Jalan KH Samanhudi 88, Jetis, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat, 25 Oktober 2024. Pasca putusan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang, perusahaan itu masih beroperasi seperti biasa. TEMPO/Septhia Ryanthie
Prabowo Minta Penyelamatan Pekerja Sritex, Pengamat: Industri Tekstil Lain juga Perlu Diselamatkan

Presiden Prabowo Subianto diminta untuk mengambil langkah penyelamatan terhadap industri tekstil dalam negeri secara menyeluruh, tidak hanya Sritex.