Bangun mengatakan telah menyediakan berbagai jasa bagi masyarakat di lingkungan sekitar rumahnya di Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak Juni 2020 atau masa pandemi Covid-19. Layanan itu misalnya foto produk gratis kepada ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di 16 rukun warga (RW) dan membuat spanduk untuk para pelaku UMKM. Ia melibatkan para pemuda Karang Taruna untuk bekerja membantu operasional usahanya.
Tak hanya itu, Bangun pernah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengisi workshop kepada 500 mahasiswa lewat program Wirausaha Merdeka. Ia juga pernah diminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk bekerja sama dalam sebuah pameran kuliner Nusantara.
Empat tahun menjalankan bisnisnya, ia mengatakan telah menyuplai foto untuk lebih dari seribu UMKM, menghasilkan lebih dari 10 ribu foto dan 150 video untuk berbagai profil usaha yang digunakan di media sosial maupun lokapasar (marketplace) mereka. UMKM yang paling sering menggunakan jasanya berasal dari sektor food and beverage, kosmetik, dan jasa.
Ditanya soal omzet, ia mengatakan karena menjalankan bisnis dengan konsep sociopreneur, ia tak terlalu menekankan keuntungan. Saat ini, ia mengaku memiliki omzet sekitar Rp20 juta per bulan. Angka ini meningkat drastis dari pendapatannya pada bulan-bulan awal pendirian Bangunmoto, yakni di kisaran Rp8 sampai Rp10 juta per bulan.
Setelah sekian lama menjalankan bisnis UMKM melalui home studio, ia mengatakan akan membangun kantor akhir Oktober 2024 ini. Para pemuda Karang Taruna ia ajak untuk bekerja di kantor barunya itu. "Kami ingin memisahkan antara tempat tinggal dan tempat usaha karena ketika kita pisah, kami bisa meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produksi," ucapnya.
Pilihan Editor: Ingin Buka Franchise Outlet Mitra Indogrosir, Siapkan Dana Rp 160 Juta dan Lahan untuk Disurvei