TEMPO.CO, Ternate - Harga cabai rawit di Kota Ternate, Maluku Utara dalam dua bulan terakhir mengalami kenaikan signifikan. Terakhir, harga cabai rawit melonjak menjadi Rp 100 ribu per kilogramnya. Kenaikan tersebut tertinggi pada semester II 2024 ini.
Harga cabai rawit di Pasar Higienis Bahari Berkesan, Ternate misalnya, rata-rata mencapai Rp 100 ribu per kilogramndari sebelumnya Rp 81 ribu per kilogram. Biasanya harga normal cabai rawit mencapai Rp 60 ribu per kilogram.
Fahri Abubakar (45), pedagang cabai asal Ternate, mengatakan kenaikan harga cabai rawit di Ternate sebenarnya sudah terjadi sejak Februari 2024. Namun harga cabai sempat turun di pertengahan tahun dan naik lagi di bulan September 2024. Sebelumnya harga cabai rawit selalu bermain di harga Rp 75-80 ribu per kilogram.
“Tapi sekarang harganya sudah Rp 100 ribu per kilogram. Minggu lalu malah tembus Rp 105 ribu per kilogram,” kata Fahri kepada Tempo Senin, 7 Oktober 2024.
Menurut Fahri, kenaikan harga cabai rawit di Ternate umumnya disebabkan karena pasokan cabai dari Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Halmahera tak berjalan lancar empat bulan terakhir. Pasokan hanya bisa bisa mencukupi kebutuhan untuk dua hingga tiga minggu. “Kalau pasokan lancar, harga cabai biasanya berkisar Rp 60 ribu per kilogram,” ujar Fahri.
Rahmatia Saffa (48), pedagang bawang, merica, dan tomat di Pasar Higienis Bahari Berkesan, Ternate mengungkapkan, harga cabai rawit di Ternate adalah yang tertinggi dari harga kebutuhan dapur lainnya. Harga cabai rawit bahkan lebih tinggi dari harga bawang merah yang hanya mencapai Rp 85 ribu per kilogram.
“Dalam dua bulan terakhir, harga cabai sudah naik sampai jadi Rp 100 ribu per kilogram. Kondisi ini, membuat daya beli masyarakat jadi rendah. Banyak masyarakat lebih memilih cabai keriting dan cabai hijau yang harganya relatif lebih murah dibandingkan cabai rawit,” ujar Rahmatia.
Rahmatia mengatakan, berdasarkan pengalamannya, kenaikan harga cabai rawit di Ternate biasanya terjadi tiga kali dalam setahun, yaitu pada momen Idul Fitri, Idul Adha, dan akhir tahun. Kondisi itu selalu berulang setiap tahun selama 7 tahun terakhir dan akan parah bila pasokan cabai rawit dari Sulawesi Utara menurun.
“Biasanya Desember harga cabai naik gila-gilaan. Pernah harga cabai tembus Rp 120 ribu per kilogram,” ujar Rahmatia.
Pilihan Editor: Terpopuler Bisnis: Jokowi Sebut Keppres IKN Sepatutnya Diteken Prabowo, Kementerian ESDM Evaluasi Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan