TEMPO.CO, Solo - Dua pasang calon (paslon) pada Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Solo 2024 beradu gagasan seputar kepemimpinan untuk kemajuan ekonomi Kota Solo di ajang Sambung Rasa di Hotel The Sunan Solo, Jawa Tengah, Jumat malam, 4 Oktober 2024. Acara itu diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo.
Kedua paslon dalam Pilwalkot Solo 2024 itu adalah Teguh Prakosa-Bambang Nugroho yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Respati Ardi-Astrid Widyani yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Acara dibuka oleh Ketua Kadin Kota Solo, Ferry Septha Indrianto, yang memaparkan narasi seputar aglomerasi dan potensi yang dimiliki kota berjuluk Kota Bengawan itu untuk berkembang di masa depan.
"Selama ini kita kehilangan potensi lokal kita. Selama aglomerasi tidak terwujud, kita akan kehilangan terus, apalagi kalau wilayah kita tinggal sedikit banget," ungkap Ferry di hadapan hadirin.
Salah satu hal yang menjadi sorotan Kadin dalam pengembangan potensi Kota Solo adalah optimalisasi sumber daya lokal. Pembangunan perekonomian daerah, menurut Ferry akan sangat ditopang keberhasilannya dari entitas perusahaan lokal yang dimiliki Kota Solo.
Melalui acara yang mengusung tema Mengawal Transformasi Surakarta Menuju Indonesia Emas 2045 di Solo itu, dua paslon mengemukakan ide dan gagasan mereka atas sejumlah permasalahan yang diungkap beberapa perwakilan dari Kadin dan dari organisasi atau asosiasi yang masih berada di bawah naungan Kadin. Pertanyaan itu di antaranya soal program menambah pendapatan asli daerah (PAD), peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), hingga soal aglomerasi Solo Raya.
Ketua Dewan Penasihat Kadin Solo, Abdullah Suwarno, menyinggung soal apa yang bakal diupayakan para paslon untuk bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan alokasi APBD. Dia mengatakan peningkatan PAD bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan ekstensifikasi dan intensifikasi.
"Mohon maaf ya, saya batasi, jangan terus naikkan PBB lagi. Ini yang bahaya. Cari yang lain yang belum dipungut," kata Abdullah
Menanggapi pertanyaan itu, calon wali kota Solo nomor urut 2, Respati, menilai hal ini memerlukan kreativitas seorang wali kota.
"Swastanisasi ini jadi penting sekali, dana-dana CSR,wali kota sebagai brand ambassador untuk mencari dana di luar Kota Surakarta. CSR menjadi sangat penting apabila kita tidak bisa bergantung dari APBD-nya," kata Respati.
Selanjutnya: Salah satu terobosan yang Respati tawarkan adalah menambah satu hotel bintang lima....