Fahmi menuturkan, dalam pertemuan tersebut, pihaknya menyatakan Indonesia tidak memiliki kapasitas produksi mesin tekstil. "Mereka (India) mengatakan akan mengatur pertemuan berikutnya," kata Fahmi di Departemen Perindustrian, seusai menemui Konfederasi Industri India di kantornya, Jakarta, Kamis (6/8).
Pengusaha India yang tergabung dalam Konfederasi Industri India dipimpin oleh Rajive Kaul, dari NICCO Corporation. Sementara Menteri Perindustrian didampingi oleh seluruh pejabat eselon satu.
Fahmi melanjutkan, grup pengusaha mesin tekstil akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Demikian sebaliknya. Rencananya, kerja sama pengembangan mesin tekstil mulai dari spinning, waving, dan sebagainya.
Sementara untuk kerja sama dalam pembangkit listrik, lanjut Fahmi, ada kesempatan untuk kerja sama. Pasalnya, pemerintah akan membuat proyek pembangkit listrik tahap ketiga untuk memenuhi kebutuhan listrik pada 2015 sekitar 20.000 megawatt.
Padahal, produsen domestik baru mampu membuat turbin 2 megawatt. Sedangkan turbin yang dibutuhkan untuk proyek tahap tiga itu antara 7-100 megawatt. "Kami undang mereka ke sini. Akan ada pertemuan bidang manufaktur pembangkit listrik khususnya turbin," ucap Fahmi.
NIEKE INDRIETTA