TEMPO.CO, Tangerang - Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Soekarno-Hatta menyiapkan laboratorium bergerak surveilans dalam mengantisipasi penyebaran Monkeypox atau mpox.
"Kami menyiagakan laboratorium mobile yang ditempatkan di apron kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta," ujar Kepala BBKK Soekarno-Hatta Naning Nugrahini kepada awak media dikantornya, Senin 2 September 2024.
Naning menjelaskan, laboratorium mobile atau lab bergerak berfungsi untuk pemeriksaan sampel yang diambil dari penumpang yang bergejala atau diduga (suspect) terjangkit mongkeypox dengan metode swab.
Menurutnya, jika ditemukan penumpang dengan gejala mpox langsung dilakulann pengambilan speciment, yaitu swab. "Sampelnya kemudian bisa langsung diperiksa laboratorium bergerak. Setelah 45 menit keluar hasilnya," kata Naning.
Naning mengatakan, hasil pemeriksaan sampel tersebut sangat penting untuk menentukan tindakan selanjutnya jika ditemukan suspect. "Apabila hasil suspect tadi positif maka akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso," kata Naning.
Naning menambahkan, BBKK Soekarno-Hatta juga telah meningkatkan pengawasan penumpang dari Luar Negeri seiring dengan meningkatnya kasus cacar monyet itu. BBKK menambah
petugas di area kedatangan Internasional Terminal 3 dan Terminal 2F sejak 29 Agustus 2024.
Di Terminal 3 internasional itu disiagakan 10 petugas yang sebelumnya hanya 4 orang. Di Terminal 2F yang sebelumnya hanya 3 petugas ditambah menjadi 10 petugas.
Pilihan Editor: Kasus PHK Sepanjang Januari-Agustus Capai 46 Ribu, Menaker: Mudah-mudahan Tak Lebih Tinggi dari 2023