Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AEER Protes Industri Nikel di Halmahera Tengah: Merusak Lingkungan, Pemicu Banjir

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Sejumlah anak bermain menggunakan pelampung dari ban bekas saat banjir di Desa Lukulamo, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin, 22 Juli 2024. Banjir yang terjadi sejak Minggu (21/7) akibat hujan deras itu menyebabkan Sungai Kobe meluap sehingga sebanyak empat desa terendam yaitu Desa Lukulamo, Lelilef Woebulan, Woekob dan Desa Woejerana. ANTARAFOTO/Andri Saputra
Sejumlah anak bermain menggunakan pelampung dari ban bekas saat banjir di Desa Lukulamo, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Senin, 22 Juli 2024. Banjir yang terjadi sejak Minggu (21/7) akibat hujan deras itu menyebabkan Sungai Kobe meluap sehingga sebanyak empat desa terendam yaitu Desa Lukulamo, Lelilef Woebulan, Woekob dan Desa Woejerana. ANTARAFOTO/Andri Saputra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempuran konsesi tambang nikel di Halmahera Tengah sudah melewati batas daya dukung lingkungan di daerah itu. Perkumpulan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) memprediksi akan ada 16 ribu hektar wilayah yang akan terdampak banjir jika produksi nikel tidak dikurangi.

Semua wilayah konsesi nikel, kata Koordinator AEER Pius Ginting, juga mencakup wilayah daerah aliran sungai (DAS) yang jumlahnya mencapai 299 DAS. "Saat ini yang dieksploitasi dari total wilayah konsesi belum mencapai 50 persen, tapi dampak kerusakan lingkungannya sudah separah ini," kata Pius.

Pius mengatakan 90 persen konsesi tambang nikel merupakan wilayah DAS. Berdasarkan data Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM, Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dikuasai perusahaan nikel mencapai 95.736,56 hektar atau sekitar 42 persen dari luas Halmahera Tengah. Adapun luas bukaan lahan untuk tambang mencapai 21.098,24 hektar.

Pius menambahkan, dari total luas konsesi itu, terdapat 82.399 hektar DAS yang mendesak untuk dipulihkan. Kerusakan DAS tersebut tidak hanya berpotensi memicu banjir bandang, tapi juga mengancam sumber air bagi ribuan warga Halmahera Tengah. 

Menurut pegiat lingkungan dari komunitas Fakawele yang berbasis di Halmahera Tengah, kerusakan lingkungan dan tercemarnya sungai tidak sebanding dengan nilai investasi di pertambangan nikel. Supriyadi menilai kehadiran industri nikel di kampung halamannya lebih banyak mendatangkan bencana daripada keuntungan dari segi ekonomi.

"Memang ada perputaran ekonomi karena ada pabrik, tetapi itu hanya dimanfaatkan oleh mereka yang bekerja di perusahaan. Sedangkan penduduk lokal yang tidak bekerja di tambang merasakan dampaknya," kata Supriyadi kepada Tempo usai diskusi di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.

Supriyadi mengakui sulit menghentikan aktivitas tambang nikel yang sudah menggurita di Halmahera Tengah. Namun, Supriyadi menekankan perlunya aktivitas penambangan yang terukur dan memenuhi standar lingkungan yang ketat "Peran pemerintah dalam pengawasan dan memberi sanksi kepada perusahaan tidak berjalan di sana," ujarnya.

Dia mengatakan yang terjadi di lapangan justru banyak perusahaan yang abai terhadap dampak lingkungan. Selain melakukan deforestasi yang memicu banjir, aktivitas industri nikel juga mencemari laut. "Apakah benar nikel merupakan sumber energi ramah lingkungan sedangkan cara memperolehnya justru malah merusak alam, mencemari air, mencemari udara," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kehadiran industri nikel tidak hanya berdampak pada kerusakan lingkungan, tapi juga pada kaum perempuan. Cerita perjuangan perempuan berhadap-hadapan dengan pertambangan nikel disampaikan oleh Rifly, 24 tahun, yang juga datang dari Halmahera Tengah.

Rifly, 24 tahun, pegiat lingkungan yang mewakili kaum perempuan Halmahera Tengah, mengatakan tambang nikel membikin aktivitas ekonomi dan kegiatan domestik terganggu. Perempuan, yang dulunya sangat bergantung pada sungai untuk sumber air, kini mesti kesulitan untuk mengakses air bersih. 

"Untuk minum dan memasak harus beli air," kata Rifly dalam diskusi yang diselenggarakan AEER di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.

Tercemarnya laut akibat aktivitas industri nikel membuat wilayah tangkap nelayan semakin jauh ke tengah. 

"Dulu kami hidup dari hasil nelayan, dari pala, cengkeh. Tapi setelah pabrik nikel masuk, semuanya menjadi sulit," ujar Rifly.

"Sungai kini tercemar, air mesti beli, udara kotor dan investasi terus yang diusung kemana-mana," ia melanjutkan.

Pilihan Editor: Dulu Jokowi Kritik E-commerce Asing, Kini Kaesang Diduga Dapat Fasilitas Jet Pribadi Bos Shopee

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serikat Buruh Beberkan Kronologi Ledakan di Kawasan Industri Nikel PT Dexin Steel Indonesia IMIP

7 jam lalu

Kebakaran di PT ITSS Morowali, Sulawesi Tengah. Dok. Istimewa
Serikat Buruh Beberkan Kronologi Ledakan di Kawasan Industri Nikel PT Dexin Steel Indonesia IMIP

SBIPE mengungkap kronologi kecelakaan kerja di kawasan industri nikel PT Dexing Steel Indonesia (DSI) IMIP pada 25 Oktober 2024.


Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

1 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Jakarta Hujan Lebat Hari Ini, 2 Titik Banjir Muncul di Jalan Kemang Utara

Peta peringatan dini cuaca BMKG menunjukkan hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir tersebar cukup luas di Jabodetabek, Sabtu siang.


Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Ifa Nahdi
Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Asahan

BNPB mencatat 1.427 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara pada Jumat malam, 1 November 2024.


WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol

1 hari lalu

Mobil-mobil yang rusak terlihat di sepanjang jalan setelah hujan lebat yang menyebabkan banjir, di pinggiran Valencia, Spanyol, 31 Oktober 2024. Banjir bandang menyapu ratusan mobil hingga terguling, saling bertumpuk, dan berserakan di jalanan. REUTERS/Eva Manez
WNI Selamat dari Banjir di Valencia Spanyol

KBRI Madrid telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI di Valencia. Tak ada WNI yang meninggal dalam musibah banjir tersebut


Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

1 hari lalu

Warga berjalan berjalan melewati gerbong-gerbong dan mobilyang terdampar akibat banjir di sepanjang rel kereta api, di Alfafar, Spanyol, 31 Oktober 2024. REUTERS/Susana Vera
Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

Banjir yang terjadi di Spanyol menyebabkan sekitar 205 orang meninggal dan puluhan lainnya hilang.


Studi Celios: Kegiatan Tambang Pasir Laut Memicu Penurunan Produksi Ikan Tangkap

1 hari lalu

 Masyarakat pesisir Indonesia saat berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2024.  Aksi ini dilakukan sebagai respons atas pemerintah Joko Widodo yang kembali membuka keran ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang.  TEMPO/Subekti.
Studi Celios: Kegiatan Tambang Pasir Laut Memicu Penurunan Produksi Ikan Tangkap

Riset Celios menyatakan kegiatan penambangan pasir laut mengakibatkan penurunan produksi perikanan tangkap


Auriga Nusantara Minta Ekspansi Nikel Dibatasi, Usulkan Penerapan No Go Zone lewat COP16 CBD

2 hari lalu

Suasana Conference of the Parties (COP) to the Convention on Biological Diversity (COP 16 CBD) di Cali, Kolombia pada 24 Oktober 2024
Auriga Nusantara Minta Ekspansi Nikel Dibatasi, Usulkan Penerapan No Go Zone lewat COP16 CBD

Tambang nikel yang masif bertambah mengancam ekosistem dan kehidupan masyarakat adat.


Aksi Koalisi Anti SLAPP Tuntut Hentikan Kriminalisasi dan Pelanggaran HAM di Industri Nikel Morowali

2 hari lalu

Massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Koalisi Anti Strategic Lawsuit Against Public Participation (SLAPP) melakukan aksi demo di Kantor PT BTIIG, Jakarta, Jumat, 1 November 2024. Dalam aksinya koalisi mengecam tindakan kriminalisasi dan penyerobotan jalan Desa Ambunu yang dipakai sebagai jalan hauling oleh PT. Baoshuo Taman Industry Investment Group/Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP). TEMPO/Subekti
Aksi Koalisi Anti SLAPP Tuntut Hentikan Kriminalisasi dan Pelanggaran HAM di Industri Nikel Morowali

PT BTIIG adalah perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di Morowali dengan membangun kawasan industri bernama Huabao Industrial Park.


Kecelakaan Kerja Berulang di Smelter Nikel, Tak Ada Efek Jera Bagi Perusahaan

2 hari lalu

Dua korban insiden ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang sempat dirawat di RSUD Morowali dirujuk ke Makassar dan Jakarta. Keduanya ialah Enal Affandi Agus yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar dan Larry Van Hanzrianto yang dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Mereka diterbangkan melalui bandara khusus PT IMIP pada Rabu sore, 27 Desember 2023. (Dokumentasi PT IMIP)
Kecelakaan Kerja Berulang di Smelter Nikel, Tak Ada Efek Jera Bagi Perusahaan

Juru Kampanye Energi Trend Asia, Arko Tarigan, menyebut pemerintah tidak serius membereskan persoalann kecelakaan kerja yang kerap terjadi di industri penghiliran nikel


5 Fakta Wisata di Kawasan Karst Zhangjiajie China, Tempat Syuting Film Avatar

2 hari lalu

Pemandangan kawasan wisata Wulingyuan di Zhangjiajie, Provinsi Hunan, Cina tengah. Wulingyuan, Situs Warisan Dunia UNESCO, terkenal karena jajaran puncak dan pilar batu pasir kuarsitnya yang unik di sebagian besar area situs tersebut. (Xinhua/Chen Zeguo)
5 Fakta Wisata di Kawasan Karst Zhangjiajie China, Tempat Syuting Film Avatar

Zhangjiajie menjadi contoh dampak positif tidak menambang kawasan karst. Jika karst dilestarikan, bisa menyelamatkan lingkungan sekaligus jadi wisata