TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memperkirakan puncak mudik di masa angkutan Lebaran 2024 ini akan terjadi mulai hari Sabtu ini dan Ahad besok. (6 dan 7 April 2024). Adapun lonjakan jumlah kendaraan per Jumat kemarin dinilai belum terjadi.
“Hari (Jumat) ini belum. Tadi beberapa orang dari Jakarta masih bisa dua jam ke sini dan belum ada antrean,” kata Bey, Jumat, 5 April 2024.
Bey mengklaim pemerintah sudah melakukan serangkaian persiapan untuk menghadapi lonjakan kendaraan pada puncak arus mudik Lebaran. “Semua sudah siap."
Ia pun meminta pemudik agar mempersiapkan diri. “Untuk pengemudi bus pastikan kendaraannya layak pakai, jangan sampai remnya blong dan lain sebagainya. Pastikan juga pengemudinya tidak mengantuk," tuturnya.
Bagi pemudik dengan kendaraan pribadi roda empat, Bey berpesan agar terus memastikan kendaraan dalam kondisi baik. "Jangan sampai nanti kalau macet mesinnya panas, malah menimbulkan kemacetan. Kalau capek, berhenti, jangan memaksakan tiba harus jam segini, jam segini. Lebih baik aman di jalan,” ucapnya.
Lebih jauh, Bey mengimbau agar pemudik tidak mudik menggunakan kendaraan roda dua. “Memang ada himbauan tidak menggunakan sepeda motor, tapi hanya sekedar himbauan. Kita tidak bisa memaksa masyarakat. Yang penting hati-hati dan jangan berlebihan, jangan sampai sudah berdua, ada anaknya lagi bawa koper,” kata dia.
Dalam rapat kerja sebelumnya, menurut Bey, semua pejabat pemerintah provinsi telah diminta tetap siaga kendati cuti bersama. “Pelayanan masyarakat jangan terabaikan,” kata dia.
Selain itu, Bey juga mengingatkan agar ASN tidak menggunakan kendaraan dinas untuk mudik. “ASN itu panutan masyarakat, jangan menggunakan kendaraan dinas kalau masyarakat sendiri memilih angkutan umum dan sebagainya," katanya. "Kalau punya mobil pribadi ya mobil pribadi. Tapi kalau naik angkutan umum akan mengurangi kepadatan di jalan raya."
Pilihan Editor: Hari ini Puncak Arus Mudik Lebaran di 20 Bandara AP II, Penumpang Pesawat Tembus 317.835 Orang