Antisipasi kejadian bencana alam di lokasi pantauan khusus tersebut dinaikkan intensitasnya menjelang masa Angkutan Lebaran 2024.
Sebelumnya, Executive Vice President PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung, Takdir Santoso mengatakan, ada 11 titik daerah pemantauan khusus yang terdiri dari 45 titik longsor, 11 titik banjir, 19 titik amblesan/tanah labil, dan 13 titik bangunan hikmat (jembatan) rawan.
"Mengingat masa Angkutan Lebaran Tahun 2024 akan ada perjalanan 164 KA dengan rincian KA Antar Kota sebanyak 44 KA, KA Perkotaan sebanyak 6 KA, KA Tambahan Lebaran sebanyak 14 KA, KA Feeder KCJB sebanyak 44 dan KA Perkotaan KAI Commuter sebanyak 56 KA, kami melakukan upaya-upaya pencegahan potensi gangguan perjalanan KA," kata Takdir Santoso , dikutip dari keterangannya, Sabtu, 16 Maret 2024.
Sejumlah upaya dilakukan PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung untuk melakukan pencegahan bencana alam di titik-titik daerah pemantauan khusus tersebut. Di antaranya mencegah bencana banjir dengan melakukan normalisasi saluran jalan kereta api dari tumpukan sampah, sedimen, perkuatan tubuh jalan kereta dengan pancangan dari rel dan bronjong; penanaman 5 ribu pohon akar wangi untuk mencegah longsor.
Selain itu penempatan AMUS (alat material untuk siaga) di 14 titik yakni di Stasiun Cibungur, Purwakarta, Cibeber, Rendeh, Padalarang, Cimahi, Bandung, Kiaracondong, Cicalengka, Cibatu, Ciawi, Tasikmalaya dan Banjar. Material AMUS tersebut merupakan alat bantu darurat untuk menangani banjir dan amblesan yang terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi, alat penambat rel dan alat siaga lainnya.
Pilihan Editor: PT KAI Daop 4 Semarang Siapkan 421.020 Kursi saat Mudik Lebaran, 41 Persen Telah Terisi