Erwin mengatakan kebijakan penyaluran kredit atau lending standard pada Februari 2024 sedikit lebih ketat. Hal ini tercermin dari SBT perubahan lending standard Februari yang bernilai positif sebesar 0,4 persen.
Kebijakan penyaluran kredit yang ketat terindikasi pada seluruh jenis kredit. "Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Februari 2024 antara lain potensi risiko kredit ke depan, toleransi bank terhadap risiko, serta kondisi atau permasalahan sektor riil saat ini."
Untuk keseluruhan triwulan I 2024, BI memprediksi penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan tetap tumbuh. Meskipun, melambat dibandingkan triwulan IV 2023. Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru triwulan I 2024 hasil survei periode Februari 2024. Nilainya positif yakni 22,9 persen atau lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang mencapai 94 persen.
Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh kategori bank. Sementara berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran krisis baru diperkirakan tumbuh melambat pada seluruh jenis kredit.
Hasil survei Februari 2024 menunjukkan, kebijakan penyaluran kredit baru untuk triwulan I 2024 secara umum diperkirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini teredikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan 1 yang tercatat positif, sebesar 2,2 persen.
"Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang lebih ketat pada triwulan I 2024 diperkirakan terjadi pada Kredit Konsumsi dan Kredit Konsumsi Lainnya. Sementara Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja diperkirakan lebih longgar," kata Erwin.
Pilihan Editor: Begini Persiapan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN, Jadi Upacara Terakhir Jokowi