"Rapot tahun 2008 remuk," kata Direktur Biro Riset InfoBank Eko Supriyanto. InfoBank mencatat, dari 44 asuransi jiwa terbaik pelanggan kategori "sangat bagus", hanya delapan perusahaan yang masuk kategori itu di 2008. Unit link menjadi salah satu faktor remuknya kinerja asuransi jiwa pada 2008. "Keserakahan dalam investasi, saham jadi prioritas," ujar
Terbukti, perusahaan asuransi jiwa dengan jumlah unit link terbesar gagal masuk kategori "sangat bagus" akibat portofolio saham yang terlalu besar. Dengan kondisi ini dia memprediksikan pertumbuhan asuransi jiwa hingga akhir 2009 hanya menembus 15 persen dari target 20 persen.
Pengamat asuransi Alberto Hanani berpendapat kendati industri remuk karena kesalahan itu, asuransi jiwa juga korban dari krisis keuangan. "Keserakahannya berjamaah," kata dia pada acara yang sama. Sebab, banyak pihak yang berusaha mendapat keuntungan dari bisnis itu.
Senada dengan Eko, Alberto juga berpendapat perlunya pengawasan pada produk unit link. "Pemerintah perlu menata agar perusahaan tak sembarangan dalam pengelolaan dana," ujarnya. Dia juga memprediksi pertumbuhan asuransi jiwa tak akan melebihi target. Tahun depan, dia melanjutkan, asuransi umum akan tumbuh 30 persen akibat restrukturisasi modal.
RIEKA RAHADIANA