TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Teuku Ali Usman mengatakan perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan penyaluran kredit ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Salah satunya melalui pemetaan pasar mulai dari profil usaha, kemampuan bisnis, kondisi keuangan calon debitur, serta risk appetite sektor usaha,” ujar Teuku kepada Tempo, Sabtu, 24 Februari 2024.
Tak hanya itu, kata Teuku, Bank Mandiri juga mengadakan program pelatihan dan pendampingan untuk membantu usaha rakyat meningkatkan literasi keuangan.
“Hal ini dilakukan agar usaha rakyat dapat memahami pentingnya manajemen keuangan dan dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bank Mandiri kata Teuku juga terus berusaha meningkatkan akses layanan keuangan untuk mempermudah penyaluran kredit UMKM. Menurut dia, hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan jaringan Cabang dan Mandiri Agent, menyediakan layanan digital, dan kerjasama dengan nasabah atau debitur wholesale untuk menyalurkan Kredit UMKM kepada mitra binaan atau value chain nya.
“Melalui strategi tersebut kami berharap kredit UMKM di tahun 2024 mampu tumbuh dua digit,” katanya.
Adapun per akhir tahun 2023, total penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 125,21 triliun, tumbuh sebesar 6,75 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kendati tumbuh, porsi penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri masih kecil, baru 8,9% dibanding total penyaluran kredit Bank Mandiri di 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun. Kredit korporasi dan komersial masih mendominasi penyaluran kredit Bank Mandiri.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembiayaan yang dilakukan perbankan untuk UMKM masih minim. Menurut dia, saat ini dukungan kredit perbankan ke UMKM dari total penyaluran kredit secara keseluruhan baru 19 persen.
"Yang tidak kalah pentingnya, dukungan kita terhadap UMKM melalui perbankan dan asuransi, kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen,” ujar Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024. Padahal, porsi kredit ke sektor UMKM memiliki target hingga 30 persen pada 2024.
Jokowi pun meminta terobosan strategi baru agar peningkatan kredit perbankan ke pelaku usaha UMKM bisa tumbuh lebih cepat.
“Ini perlu sebuah terobosan, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan modal UMKM, sehingga kita bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik," ucapnya.
Jokowi menargetkan porsi kredit ke sektor UMKM bisa mencapai 30% pada tahun 2024. Adapun BRI, bank dengan segmen utama kredit UMKM, menargetkan penyaluran kredit UMKM mencapai 85% pada 2025.
DEFARA DAHNYA PARAMITHA
Pilihan Editor: Net Metering PLTS Atap Dihapus, ESDM Siapkan Insentif Lain untuk Pemasang Rumah Tangga