Oleh sebab itu, menurut Robert, Indonesia mesti menyusun strategi. Memikirkan kira-kira apa yang dimiliki oleh negara tetangga itu dan apa pula yang tidak dimiliki oleh Indonesia.
"Dan itu juga yang harus dijawab oleh pelaku pasar modal dan juga mungkin pemangku kebijakan. Ya, tentu saja apa yang bisa kita harapkan. Apa yang bisa kita coba, bisa kita bawa ke sini."
Dengan demikian, kata dia, investor akan melabuhkan pilihannya kepada Indonesia. Meskipun sekarang investor asing mulai kembali memperhitungkan Indonesia, namun tetap harus dipikirkan bagaimana agar mereka bertahan.
"Jadi, itu yang mungkin harus kita kritisi bersama dan juga berusaha untuk merumuskan bersama. Apa yang bisa membuat Indonesia kembali diperhitungkan daripada negara-negara lain yang ada di kawasan," kata dia.
Robert juga menyinggung program-program besar yang telah digencarkan, namun kurang dilirik investor. Misalnya seperti hilirisasi, pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara, infrastruktur, hingga menekan inflasi. Menurut dia, investor asing justru kembali melirik Indonesia baru-baru ini.
"Tapi kenapa investor asing itu baru mulai masuk lagi, baru-baru ini ya. Tahun lalu, relatifnya kita ditinggalkan. Bagaimana kuncinya adalah mempertahankan optimisme dari investor global itu untuk bisa tetap bertahan di Indonesia tahun 2024 ini. Mungkin itu jadi tugas kita bersama-sama juga untuk mengingatkan investor."
Pilihan Editor: Basuki Hadimuljono Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo, Pengamat Ungkap Kriteria Menteri PUPR Berikutnya