Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Ekonom: Jangan Terburu-buru

image-gnews
Wajib pajak melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan ( SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) di KPP Pratama Jakarta Pulogadung, 29 Maret 2018. Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan mencatat hingga 28 Maret 2018 telah menerima 8,7 juta surat pemberitahuan (SPT). Tempo/Tony Hartawan
Wajib pajak melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan ( SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) di KPP Pratama Jakarta Pulogadung, 29 Maret 2018. Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan mencatat hingga 28 Maret 2018 telah menerima 8,7 juta surat pemberitahuan (SPT). Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet menanggapi rencana Prabowo Subianto untuk memisahkan Direktorat Jenderal Pajak atau Ditjen Pajak dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Prabowo akan membentuk Penerimaan Negara agar rasio pajak dapat digenjot.

Secara konsep, kata Rendy, dia setuju dengan konsep Badan Penerimaan Negara. Namun, di sisi lain, dia juga punya kekhawatiran terhadap unsur politik di dalamnya. "Artinya, dia (Badan Penerimaan Negara) bisa menjadi semacam oase di tengah upaya untuk meningkatkan penerimaan negara, atau dalam konteks ini penerimaan pajak," katanya kepada Tempo pada Selasa, 20 Februari 2024.

Menurut dia, komitmen politik menjadi penting dalam upaya pembentukan Badan Penerimaan Negara. Keterlibatan politik yang terlalu luas atau terlalu banyak justru akan berbalik untuk badan penyelenggara dalam konteks yang negatif. Ini yang dianggap Rendy perlu diwaspadai oleh pemerintah.

Sebelumnya, Prabowo menyebut bahwa rasio pajak Indonesia masih di bawah negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Rasio pajak di kedua negara tersebut sudah mencapai 16 persen dan 18 persen. Sementara itu, Indonesia masih pada level 10,39 persen pada 2022. 

Hal itulah yang mendorong Prabowo ingin membentuk Badan Penerimaan Negara jika duduk di kursi Presiden 2024-2029. "Supaya lebih efisien, si Menteri Keuangan (Menkeu) tidak perlu mikirin atau mengurusi itu (penerimaan)," katanya pada 12 Januari 2024.

Secara umum, kata Rendy, bila berkaca pada negara-negara yang mendirikan Badan Penerimaan Negara, memang ada yang berhasil. Namun, di saat yang bersamaan ada pula masalah yang muncul. Salah satu negara yang kerap disebut sebagai negara yang berhasil mengadopsinya adalah Peru. Negara ini menerapkan sistem Pengawasan Nasional Administrasi Kepabeanan dan Pajak (SUNAT). 

"Pengalaman dengan Semiatonom Administración Tributaria (SARA) di Peru menunjukkan bahwa otonomi bukanlah semata masalah teknis, melainkan sangat bergantung pada dukungan politik yang bersifat kontingen. Pentingnya strategi politik dalam evolusi inovasi institusional menjadi poin kunci yang ditekankan oleh pengalaman ini," tuturnya.

Rendy menambahkan reformasi administrasi pajak di Peru memberikan banyak pelajaran berharga bagi negara-negara lain yang ingin mengadopsi hal serupa. Keberhasilan SUNAT sebagai Otoritas Penerimaan Pajak Semi-Autonomous Revenue Authority (Semiatonom) tidak hanya disebabkan oleh kepemimpinan politik, tetapi juga oleh keahlian manajerial. Pendekatan terkoordinasi terhadap kebijakan dan reformasi administrasi pajak serta desain organisasi SUNAT memberikan fleksibilitas manajerial menjadi faktor kontributor kesuksesan.

"Strategi SUNAT yang menggabungkan penanggulangan penggelapan pajak dengan pelayanan pajak yang lebih baik, berhasil membangun dukungan dari komunitas bisnis.

Namun, pengalaman Peru juga memberikan peringatan tentang potensi kesalahan yang harus dihindari oleh negara-negara lain, yang terlibat dalam reformasi administrasi pajak."

Dia mengatakan bahwa manajemen hubungan antara badan pajak dan Kementerian Keuangan harus dikelola dengan hati-hati agar mencegah interferensi yang merugikan. SUNAT menghadapi masalah seperti kebijakan pajak yang memburuk, interferensi politik, dan kelemahan dalam lingkungan institusional. Padahal, awalnya mencapai kesuksesan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Oleh karena itu, pikiran jangka panjang terhadap keberlanjutan reformasi menjadi kunci untuk mencegah masalah di masa depan," ujarnya.

Sementara dalam kasus di Uganda, terdapat risiko peningkatan korupsi yang mengikuti pola serupa dengan pengalaman di Peru. Seperti yang dilakukan oleh Presiden Fujimori di Peru, Presiden Museveni di Uganda berkuasa dengan platform antikorupsi dan anti-partai politik di tengah-tengah negara yang tengah runtuh dan mengikuti kemerosotan ekonomi selama rezim Amin dan Obote kedua. 

"Salah satu benang merah yang kita bisa ambil dari kedua contoh negara di atas adalah selain sistem terpisah, perlu komitmen politik yang kuat. Di saat yang bersamaan, intervensi politik itu juga harus secara proporsional tidak mengganggu kinerja dari sistem Badan Penerimaan Negara yang independen," kata dia.

Selanjutnya: Perlu studi awal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club


Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.


Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

11 jam lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat hadir dalam silaturahmi dan doa bersama ulama dan tokoh masyarkat di Banda Aceh, Selasa, 26 Desember 2023. Silaturahmi dan doa bersama tersebut dalam rangka memperingati 19 tahun tsunami Aceh bersama para ulama dan tokoh masyarakat se-Aceh. Foto: TKN Prabowo - Gibran
Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.


Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

12 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) menyampaikan pidato sambutannya saat meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) di Desa Lembar,  Kecamatan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis 2 Amei 2024.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.


Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

14 jam lalu

Jokowi hadir di PEVS 2024. (Gooto/Rafif Rahedian)
Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto


Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

16 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.


Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

17 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tampak tersenyum di samping Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menyaksikan sang menantu, Jenderal Maruli Simanjuntak dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. TEMPO/Subekti.
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan


AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

17 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, dalam konferensi pers tentang Keputusan MK terkait Pilpres 2024 di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Defara
AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.


Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

19 jam lalu

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditemui di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo


Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

20 jam lalu

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin. ANTARA/HO-Universitas Al-Azhar Jakarta/am.
Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.