TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi mengatakan bahwa pembiayaan yang dilakukan perbankan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengh (UMKM) masih minim. Menurut dia, saat ini dukungan kredit perbankan ke UMKM dari total penyaluran kredit secara keseluruhan baru 19 persen.
"Yang tidak kalah pentingnya, dukungan kita terhadap UMKM melalui perbankan dan asuransi, kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen,” ujar Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di The St. Regis, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024.
Jokowi pun meminta terobosan strategi baru agar peningkatan kredit perbankan ke pelaku usaha UMKM bisa tumbuh lebih cepat. “Ini perlu sebuah terobosan, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan modal UMKM, sehingga kita bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik," tuturnya.
Meski demikian, mantan Wali Kota Solo itu tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini. Namun, dia juga mewanti-wanti seluruh pihak agar tetap hati-hati dan waspada terhadap perubahan ekonomi global yang sangat cepat.
“Tadi saya sampaikan geopolitik juga masih belum jelas akan selesai kapan dan arahnya ke mana. Kita harus banyak belajar pada kasus-kasus masa lalu baik di tahun 1998, yaitu Asian financial crisis,” kata dia.
Lebih lanjut, Jokowi juga mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terus memperkuat inklusi dan literasi keuangan untuk mendukung ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Di catatan saya di sini, tingkat inklusi keuangan kita di angka 75 persen, dan tingkat literasi keuangan kita masih di angka 65 persen di 2023,” katanya. Meski begitu, Jokowi mengapresiasi upaya OJK atas kerja kerasnya memajukan sektor keuangan.
Pilihan Editor: Bank Mandiri Targetkan Penyaluran Kredit hingga 15 Persen pada 2024