TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan pemerintah akan segera membahas soal kelanjutan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk ke Holding BUMN pertambangan MIND ID. Erick enggan berkomentar soal harga divestasi saham ini, namun ia memastikan penandatanganan akan dilakukan pada Senin, 26 Februari 2024.
Ia berujar penandatanganan akan disaksikan oleh empat menteri. Antara lain, Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.
"Kalau Senin jam 4 sudah tanda tangan, berapa angkanya (harganya) itu yang kita omongin di situ," kata Erick saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat pada Selasa, 20 Februari 2024.
Pada pertemuan itu, Erick mengatakan akan dibahas juga soal jajaran direksinya. Dia memastikan akan ada perwakilan dari Indonesia. Sebab MIND ID nantinya akan memiliki 34 persen saham Vale Indonesia.
Sebagai informasi, divestasi saham menjadi syarat agar kontrak Vale Indonesia yang berakhir pada 2025 dapat diperpanjang. Sebanyak 14 persen saham berkode INCO itu rencananya dilego sebesar 14 persen ke MIND ID.
Proses negosiasi harga saham sudah berlangsung sejak akhir tahun lalu. Erick juga sempat meminta discount pricing atau harga diskon ketika bernegosiasi dengan Vale. Menurut dia, saham yang bakal dibeli MIND ID nantinya harus diberi potongan harga, jika perusahaan tidak ingin ada relinquish atau pelepasan lahan tambang.
MIND ID nantinya akan memiliki 34 persen saham Vale Indonesia. Sedangkan komposisi pemegang saham Vale Indonesia lainnya, yaitu Vale Canada diperkirakan menjadi 33,29 persen, Sumitomo Metal Mining menjadi 11,53 persen, Vale Japan menjadi 0,54 persen, dan saham publik 20,64 persen.
Pilihan Editor: Greenpeace Sebut Pengurangan Polusi Jakarta Tak Cukup dengan Kendaraan Listrik