TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN Bambang Susantono, mengungkap, banyak investor khususnya investor asing yang bertanya mengenai kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara setelah Pemilu 2024. Ia menegaskan, pembangunan IKN tetap akan dilanjutkan karena sudah dijamin Undang-Undang.
"Habis 2024 bagaimana ya? Ini sebelum Pilpres yang tanya banyak banget apalagi investor luar negeri, bertanya selalu begini, 2024 bagaimana?," ujar Bambang dalam Seminar Masa Depan Pasca IKN yang dipantau secara daring dari YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Bambang menyebut, dia meyakinkan investor bahwa pembangunan IKN akan tetap dilanjutkan karena sudah diatur dalam Undang-Undang. Menurut Bambang, regulasi ini sudah cukup kuat untuk memastikan keberlanjutan pembangunan IKN.
"Kita punya Undang-Undang. Jarang lho ibu kota baru di tempat lain punya Undang-Undang. Biasanya political decision. Itu menurut saya kuat sekali. Mau ubah Undang-Undang bisa, tapi harus lewat parlemen, ke DPR. Silakan, enggak gampang. Sudah ada legal standing," kata Bambang.
Saat ini, kata Bambang, pembangunan IKN baru masuk tahap pertama yaitu pada periode 2022-2024. Pada tahap ini, dilakukan pemindahan tahap awal untuk fungsi pemerintahan dengan target jumlah penduduk sekitar 260.000 jiwa. "Kita bangun sampai 2045, napasnya harus panjang. Yang kita selesaikan baru tahap pertama dengan jumlah penduduk mungkin sekitar 200 ribuan," kata dia.
Adapun investasi yang masuk ke proyek IKN saat ini mencapai sekitar Rp 47,5 triliun hingga Januari 2024. Investasi tersebut merupakan dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) alias uang negara.
"Sekarang total investasi publik dan swasta di luar APBN oleh Kementerian PUPR itu sekitar Rp 47,5 triliun hingga groundbreaking yang terakhir (tahap empat)," ujar Bambang.
Bambang menjelaskan dari total seluruh investasi tersebut sebesar Rp 35,9 triliun di antaranya murni dari swasta. “Kemudian dari yang swasta benar-benar itu kira-kira Rp 35,9 triliun, hampir Rp 36 triliun, yang sudah groundbreaking dan sekarang lagi berproses," katanya.
Lebih lanjut, dia menargetkan investasi yang masuk ke IKN mencapai Rp 100 triliun pada 2024. “Target investasi 2024, Rp 100 triliun. Investasi ya, investasi bisa publik bisa swasta,” ucapnya.
YOHANES MAHARSO | DEFARA DHANYA
Pilihan Editor: Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Gibran: Saya Belum Dilantik Sudah Pada Ribut