TEMPO.CO, Solo - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan timnya masih mengkaji wacana pemangkasan subsidi energi demi merealisasikan program makan siang gratis yang diusung oleh calon presiden Prabowo Subianto.
“Nanti kami kaji lagi (pemangkasan subsidi energi) nggih (ya), anggarannya, sasarannya," ucap Gibran usai menghadiri upacara peringatan Hari Jadi ke-279 Tahun Kota Solo di Taman Balekambang Solo, Sabtu, 17 Februari 2024.
Dia meminta agar masyarakat tenang. Sebab dia bersama Calon Presiden (Capres), Prabowo Subianto saat ini saja belum dilantik. Menurutnya saat ini masih fokus mengawal penghitungan suara riil (real count) Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
"Tenang saja nggih. Saya belum dilantik sudah pada ribut. Ya, tenang saja nggih,” katanya santai.
Sebelumnya Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran Eddy Soeparno mengatakan pemerintahan baru akan mengurangi subsidi yang tidak perlu untuk membiayai program makan siang gratis bagi anak sekolah yang diusung oleh Prabowo. Subsidi yang tak perlu itu termasuk subsidi energi sebesar Rp 350 triliun. Eddy menilai 80 persen penerimanya merupakan masyarakat mampu.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira tidak setuju dengan rencana kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memangkas subsidi BBM untuk merealisasikan program makan siang gratis. Bhima menuturkan, pemangkasan subsidi BBM untuk program makan siang gratis bukan kebijakan yang tepat. Pemangkasan subsidi BBM bisa menyebabkan tertekannya daya beli masyarakat yang masih membutuhkan subsidi energi. Kenaikan angka kemiskinan pun menjadi ancaman lainnya. Karena itu, kebijakan ini mesti dijalankan dengan hati-hati.
Gibran menyatakan untuk program-programnya bersama Prabowo akan dijalankan dan dikaji dengan baik.
“Ini fokusnya sekarang adalah perhitungan real count. Pokoknya yang seperti itu program-program pasti dijalankan, dikaji dengan baik,” katanya.
Dia menambahkan yang penting program visi dan misi kampanye bisa bermanfaat untuk masyarakat luas. Dia pun meminta masyarakat untuk bersabar.
Saat dimintai tanggapan soal viralnya silent majority atau masyarakat diam yang disebut menangkan Prabowo-Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak berkomentar banyak. Menurutnya biar para pengamat saja yang memberikan pernyataan menanggapi hal itu.
"Ya itu biar para-para pengamat yang ber-statement soal itu ya," ucap dia.
Namun Gibran mengaku senang atas partisipasi dari pemilih-pemilih pemula atau silent majority tersebut.
"Tapi yang jelas, kami senang sekali partisipasi dari pemilih-pemilih pemula dan juga silent majority tersebut ya," katanya.
Pasangan Prabogo-Gibran kini tercatat unggul dalam sejumlah hitung cepat lembaga survey dengan perolehan 59,17 persen. Mereka unggul jauh dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (24,79%), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (16,05 persen). Data ini berasal dari hitung cepat kerja sama Tempo dengan lembaga survei Kedai Kopi. Sementara berdasarkan real count versi Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Sabtu pagi, 17 Februari 2024, pukul 08.00 WIB, dengna proses penghitungan suara di angka 524.656 dari 823.236 tempat pemungutan suara atau TPS, dengan persentase 63,73 persen, Prabowo-Gibran unggul 57,44%.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: BPR Pasar Bhakti Sidoarjo Dilikuidasi, LPS Siap Bayar Klaim Simpanan Nasabah