TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal menanggapi soal hasil terakhir quick count atau hitung cepat Pilpres 2024. Berdasarkan quick count, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan perolehan suara di atas 57 persen.
Apabila Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024, Faisal menilai kelemahan-kelemahan pembangunan ekonomi pada era Presiden Joko Widodo allias Jokowi akan terus berlanjut. "Bagi sebagian masyarakat, pengusaha, dan investor, yang menjadi kekhawatiran adalah arah pembangunan yang punya banyak kelemahan selama 10 tahun terakhir," kata Faisal saat dihubungi Tempo, Jumat, 16 Februari 2024.
Sebab Prabowo-Gibran telah menegaskan akan melanjutkan kebijakan-kebijakan di era pemerintahan Jokowi. Sehingga kemungkinan program-program pembangunan, seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) akan diteruskan pada lima tahun ke depan.
Padahal, ia mencatat banyak kekurangan dari arah pembangunan dalam pemerintahan Jokowi. Terlebih soal kualitas pembangunan ekonomi yang distribusinya belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini terlihat dari kesenjangan pendapatan antar daerah di Tanah Air.
Apabila Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres, Faisal juga memperkirakan penanganan masyarakat miskin kemungkinan besar masih akan terus bertumpu pada kebijakan yang bersifat populis. Misalnya, program bantuan sosial (bansos), pembagian makan siang dan susu gratis. Sehingga, kebijakan yang dilakukan tidak menyentuh pemberdayaan masyarakat miskin.
Sebelumnya, Prabowo dan Gibran mengucapkan syukur atas hasil quick count karena kemungkinan Pemilu 2024 berlangsung satu putaran. Prabowo kemudian menyampaikan rasa terima kasih kepada Jokowi. Menurut dia, Jokowi adalah sosok yang sangat pekerja keras.
Prabowo juga berjanji akan melanjutkan program food estate, hilirisasi nikel, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dicanangkan Jokowi. Meskipun, proyek-proyek tersebut mendapatkan kritik keras dari sejumlah ahli dan aktivis karena merusak lingkungan dan aspek sosial warga setempat.
Ketua Umum Gerindra itu sempat menyatakan sudah membuat satu strategi bernama "Transformasi Bangsa". Dia berujar landasan strategi tersebut adalah yang kebijakan sudah dibangun oleh Jokowi. Bahkan, kata dia, bukunya sudah ada dengan inti ladasannya dibuat Jokowi yaitu falsafah ekonomi Pancasila.
Pilihan Editor: Ini yang Akan Dilakukan Anies usai Prabowo Peroleh Suara Tertinggi versi Quick Count